Because You part 2

173 17 4
                                    

(Perihal berdamai dengan masa lalu)

****

Afgan menutup pintu mobil keras saat sampai didepan rumah mewah berlantai dua itu.. ia menghela nafas panjang melangkah gontai masuk kedalam rumah. Di ruang tamu dheri sedang  asyik didepan laptopnya.. mendongak saat melihat adik laki-lakinya itu datang..

"Heyy gann gw seneng lo pulang.."ucap Dheri. Ia menatap Afgan prihatin wajah itu redup sekali..

"Anak-anak mana..?" tanya Afgan datar...

"Papaaa..." suara riang itu terdengar. Seorang bocah perempuan lima tahun turun dari tangga dengan boneka beruang ditanganya..

"Hyy sayangg..." Afgan berjogkok mensejajari tingginya dengan tinggi sang putri namanya Alesya gadis kecil berawajah imut itu mirip sekali dengan Rania.. ia mencium pipi Alesya

"Kok anak papa belum bobo..?" Pelan Afgan mengusap rambut Alesya tersenyum..

Dheri tersentuh.. hanya pada Alesya dan dan kedua putri dDheri lah sifat lembut Afgan tersisa..

"Alesya pengen bobo sama papa.." ucap putrinya manja. Afgan tersenyum..

"Yaudahh kita bobo yukk.. papa temenin anak maniss ini bobo.."ia menjawil pelan hidung putrinya. Alesya terkekeh. Afgan mengangkat tubuh mungil putrinya dalam gendonganya..

"Gw temenin Alesya tidur dulu.." ucap Afgan Dheri hanya mengangguk tersenyum kecil..

Afgan melangkah menaiki tangga menuju kamar putrinya..

"Pahh..." Alesya menatap sang ayah.. mata redup milik lelaki itu mengerjap..

"Yahh sayang." Afgan mengusap-usap kening putrinya.

"Alesya kangenn bunda..." ucapnya polos. Dan demi mendengar itu batin Afgan rasanya sakit sekalii ia juga teramat merindukan istrinya..

"Klau Alesya kangen bunda.. alesya doain bunda ajaa.." nada suara Afgan bergetarr serak..

Alesya menatap papanya lamat-lamat

"Papa gk boleh sedih teyuss.."  Alesya berceloteh. Afgan menatap putrinya dengan mata berkaca-kaca..

"Papa gk sedih kok.. papa juga kangenn bundaa.." Afgan mengecup kening Putrinya berkali-kali.. gadis kecil itu menyentuh wajah Afgan menyeka sudut mata afgan yang berarir.. dada Afgan sesakk sekali..

"Alesya sayangg papaa.." ucapnya. Afgann tersenyumm

"Papa juga sayang banget sama Alesya.." ucap Afgan...

"Udahh Alesya bobo ajaa yaa udah malem.." ucap Afgan. Putrinya itu mulai memejamkan mata Afgan menemani disampingnya mengusap-usap kepala putrinya..
Yatuhann kenapa ia bisa lupaa ia masih memiliki malaikat kecil ini dihidupnyaa...

Afgan menyeka sudut matanya yang berair mentap Alesya yang sudah terlelap pelan ia bangun.. menarik selimut putrinya hingga dada lalu mengecup kening Alesya..

"Maafin papaa sayang.. maafinn papa." Gumamnya pelann.. ia menghela nafas beranjak keluar kembali keruang tamu..

Dheri tidak disana tapi laptopnya masih menyala diatas meja ruang tamu menampilkan grafik-grafik membingungkan.

Afgan melepas jas yang dikenakanya.. melemparkanya sembarangan keatas sofa lalu dduk disana mengusap wajah frustasi..

"Alesya udah tidur..??" Suara itu terdengar Afgan membuka matanya.. Dheri menyodorkan secangkir coklat panas untuk Afgan. Laki-laki itu menerimnya..

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang