("Masa lalu atau kembali membuka hati..")****
Lelaki itu masih takzim menatap layar laptop.. membaca beberapa file kantor.
Angin malam berhembus dingin menerpa wajahnya.. Afgan menghela nafas panjang bersandar pada kursi tempatnya duduk sejak sejam yang lalu..
Ia menatap kesamping cahaya temaram lampu taman yang memantul di air kolam membentuk siluet mengesankan..
Lalu satu wajah singah dibenaknya.. senyumnya, tawanya, sifat lembutnya tatapan matanya semua terukir jelas.. siapa lagi kalau bukan Rossa.
Entahlah akhir akhir ini gadis itu selalu mengusik pikiranya.. membuat resah, menimbulkan rasa yang aneh di hatinya..
Afgan tak pernah seperti ini sebelumnya.. tidak sejak kepergian istrinya.. bukankah sejak itu Afgan memutusksn menutup seluruh hatinya membangun tembok kokoh yang tak mampu dijangkau siapapun..
Tapi Rossa, gadis itu sungguh mampu mengobrak-abrik pertahanannya.. caranya meluluhkan dan menenangkan Afgan benar benar meruntuhkan pertahanan lelaki itu..
Lantas jatuh cintakah Afgan?? Apa ia suka?? Atau perasaan lain?? Kenapa jantungnya selalu berdebar-debar..
Afgan mengusap wajahh mendesis resahh.. semua benar-benar membingungkannya..
"Belum kelar kerjaanya..?" suara itu muncul. Dheri menyodorkan secangkir coklat hangat.
Afgan mengangkat wajah tersenyum tipis sekali menerima cangkir yang disodorkan kakaknya..
Wanita itu duduk didepan Afgan.. menyeruput cangkir coklatnya..
Afgan diamm memutar mutar cangkir ditangannya.."Ada yang lo fikirin gan.?." tanya Dheri.
Afgan bangkit dari duduknya melangkah kesamping kolam renang memejamkan mata.. mengangguk..
"Ocha... gk tau kenapa akhir-akhir ini gw kepikiran dia.." Afgan menoleh sekilas menatap ekspresi kakaknya yang terkejut..
Jawaban Afgan diluar dugaan. Meski Dheri bisa menebaknya namun ia tak menyangka adiknya itu mau jujur.
"Mau cerita.."Dheri tersenyum penuh Arti. Afgan menyesap coklatnya.
"Gw gk tau deii.. perasan gw anehh.. gw ngerasaa nyaman aja sama dia.. padahal lo taukan gw gk pernah kyak gini sejakk ra pergi.. tapi ocha.." kalimat Afgan terhenti.
Dheri menghela nafas panjang.. paham benar perasaan adiknya.. wanita itu selalu bisa menebak banyak hal..
"Yahhh Anton cerita sama gw soal itu.. yah walaupun gw udah bisa liat dari cara lo bersikap dan dari sikap ocha ke lo..gw tau beberapa bulan ini kalian dket.. banget malah.." dheri tertawa kecil.
Afgan membuang nafas berat kakaknya itu selalu bisa menebak banyak hal..
"Gw bingung dei sama.. sama perasaan gw sendiri." Ucap Afgan lemah.
Dheri menatap punggung Afgan lalu tersenyum beranjak mendekati adiknya berdiri disampingnya..
"Lo masih cinta Rania gan.?" tanya Dheri.
pertanyaan ituu.. Afgan diamm beberapa saat bimbang.. tapi kemudian mengangguk kecil tentu saja ia masih mencintai mendiang istrinya..
Dheri menghela nafas berat..
"Lo suka Sama Ocha gan..?" pertanyaan dheri berikutnya sukses membuat Afgan tercenung..
Kali ini benar-benar bimbang.. ia suka Rossa?? Tapi bukankah ia masih cinta Rania.. tapi perasaanya tak bisa ia bohongi
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Різнеtentang Rossa yang harus berusaha menbus janjinya pada seseorangg.. seseorang yang begitu berjasa menyelamatkan nyawanya... tentang Afgan yang terpenjara rasa bersalahh yang membuatnya menghukum diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.. lalu saat ke...