Because You part 34

186 22 14
                                    

("Kesalahan masa lalu dan keputusan")

***

Dheri mondar mandir diruang tamu Sejak kejadian tadi,  Afgan pergi dan belum kembali kerumah sama sekali.

Jujur dheri cemas tapi ia yakin Afgan tak akan mau bicara denganya tak akan mau bertemu denganya.. meski sebenarnya ada hal yang harus dheri jelaskan..

Ia juga coba menghubungi Rossa tapi gadis itu tak menjawab telfonnya..
Dheri menghela nafas panjang.. duduk di sofa ruang tamu menutupi wajah dengan tangan lalu tangisnya pecah..

Yatuhann kenapa semua jadi serumit ini.. darimna afgan tau semuanyaa.. Lelaki itu pasti terpukul sekali..

"Gaann maafin gw.." gumamnya pelan..

Wanita itu meraih handphonya yang berdering diatas meja..

"Hallo.." Dheri menyeka air matanya..

"Hallo bu dei..ini kami sudah ketemu pak Afgan sepertinya di apartemenya.. mobilnya ada di depan apartemen.." ..

"Apartemen.." ucap Dheri..

ia mengusap wajah resahh.. ketakutannya semakin besar.

"Awasinn dia disana.. kalau ada apa-apa hubungin saya.. nnti biar saya duruh orang buat kesana" ucap Dheri lalu mematikan telefonn

Ia lalu menghubungi antin..

"Ya dei.. ada apa tumben.." tanya Anton..

"Lo sibuk gk gw butuh bantuan.." suara dheri serak..

Diujung telefon anton mengerutkan dahi .

"Ada apa dei.." tanyanya..

"Gw minta tolong lo ke apartemen afgan sekarang yaa gw takut adek gw kenapa-kenapa.." ucap dheri cemas.

"Emang knpa dei ada apa.."

"Ceritanya panjang tonn.. gw gk bisa jelasin tapi pliss lu ke apartemen dia yaa.." ucap Dheri.

"Ok ok gw otw sekarang.." ucap Anton

"Ok thanks tonn.. kabarin gw kalau ada apa-apa.." ucap dheri lalu mematikan telefon

"Mama dei..." suara lirih itu memangil Dheri menoleh mnyeka air matanya..

"Heyyy sayang.. kok Alesya belom bobo.. sini sayang.." Dheri tersenyum meraih Alesya untuk dipeluk.. ia mengusap puncak kepala Alesya..

"Papa mana mama deei.." tanyanya Polos.

Dheri diam tak kuasa menjawab.. ia menahan air matanya tak sanggup..

"Papa pasti pulang.. alesyaa bobo dulu yaa mama dei tmnin ok.." ucap Dheri. Alesya mengangguk.. dheri mengecup kening alesya membimbingnya menuju kamar.

***

Dan Afgan masih ada di apartemenya Menatap kosong pada sebingkai foto didepannya.. itu foto Rania..

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang