(Perihal sentuh yang mulai menyentuh)
****
Wekend tiba. Hari ini semua karyawan baru di kantor Afgan bersiap mengikuti acara gathering yang rutin digelar kantor.
Lokasi sudah dipilih puncak,Bogor di salah satu villa besarr tiga lantai yang cukup menampung sekitar 25 orang..
"Saya sudah hubungi pihak Villa pak.. dan pak Anton juga sudah urus semuanya.. kendaraan buat para karyawan sudah on the way dan kita berangkat lima belas menit lagi.." Rossa berucap mencoba mensejajari langkah Afgan yang terlalu cepat.
lelaki itu tak menanggapi kalimat Rossa hanya mengangguk membenarkan kancing jasnya menekan tombol lift..
Hanya berdua dalam lift momen canggung terjadi. Rossa memilih diam menunduk.
Afgan melirik gadis itu sejenak menghela nafas panjang..Keduanya tetap hening hingga lift tiba di lantai dasarr.. pintu lift terbuka keduanya keluar disambut cengiran lebar Anton. Afgan melototi sahabatnya itu..
"Suruh semuanya siap-siap kita berangkat sebentar lagi.. ocha kamu satu mobil sama saya sama antonn.." ada jeda.. Afgan berfikir sejenak tak mungkin ia membiarkan rossa sendrian satu mobil bersamanya dan Anton
"Sama Tika.." lanjut Afgan..
"Lohh saya gk gabung sama yang lain aja pak.. gpp kok.." ucap Rossa
"Kamu skretaris saya Ochaa jangan bantah saya lagi..Anton lu yang nyetirr gw lagi males.." ucap Afgan lalu melangkah mendahului ketiganya..
"Dasar manusiaa kutubb.. untung temen gw lo.." gerutu Anton..
Rossa hanya menghela nafas. Tika geleng-geleng kepala.
"Ayo chaa.." ucap Tika..
Setelah memastikan seluruh karyawan yang ikut dalam acara ini sudah hadir dan siap berangkat, Rossa bersama Tika dan Anton menuju mobil. Anton membantu memasukan koper ke bagasi.
Afgan sudah duduk santai di dalam mobil mengenakan headshet ditelingaa..
Anton duduk dikursi kemudi. Afgan hanya menatap sahabatnya sekilas. Tak menatap pada Rossa dan tika yang duduk di jok belakang mobill.
"Kita berangkat sekarang ajaa.. biar nyampek sana gk kesiangan.." ucap Afgan.
"Iya.. iyaa.. iyaa.." sahut Anton lalu melajukan mobil berangkat..
Sepanjang perjalanan. Afgan lebih bnyak diam Rossa yang justru banyak bercerita dengan tika.. tertawa riang.
Dan entah karena apa hanya mendengar tawa Rossa saja membuat mood Afgan jadi baik..
Beruntung ada Tika. Jadi Rossa tak terlalu canggung..
Afgan lebih bnyak diamm.. hanya bicara dengan Anton seperlunyaa.Menempuh beberapa jam perjalan mereka tiba di villa yang dituju. Suasana asri dan dingin khas puncak segera menyapaa mereka..
Lokasinya tidak terlalu jauhh dari perkebunan teh indah sekalii.. udaraanya masih amat segar
Rossa turun dari mobil merapatkan jaket yang dipakainya.. Afgan mentapnya sekilas, wajah mungil itu cantik sekali dengan rambut tergerai dan makeup tipisnya apalagi jika ditambah senyum tulusnya.. Afgan menggeleng menggerutu dalam hatii apalagii sihh gann..
Afgan memimpin masuk lebih duluu menjelasksn beberapa hal tentang acara ini.. kmudian diizinkan istirahat sebentar.
Rossa sekamar dengan Della dan Tika di lantai dua..
"Wahh tempatnyaa kerenn bgtt.." Tika membuka pintu mnuju balkon menatap sekitarr ada kolam renang dan taman di halaman samping
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Losowetentang Rossa yang harus berusaha menbus janjinya pada seseorangg.. seseorang yang begitu berjasa menyelamatkan nyawanya... tentang Afgan yang terpenjara rasa bersalahh yang membuatnya menghukum diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.. lalu saat ke...