Because You part 36

171 20 17
                                    


("Rossa memutuskan pergi")


****

Ditempat lain Gadis berambut sebahu itu sedang duduk di balkon rumah menatap lurus kedapan..

fikiranya dipenuhi oleh banyak ke khawatiran dan kecemasan.. itulah yang selalu dilakukan Rossa lima hari terakhir.. sejak ia tiba dikota ini.. sejak memutuskan pergi dari kehidupan lelaki berkacamata itu.

Rossa menghela nafas panjang.. meremas jemarinyaa gugup.. yatuhann Kenapa rossa sama sekali tidak bisa melupakan seluruh kejadian itu.  Seluruh kenangan itu.. dan juga lelaki itu..

Padahal rossa menjauh agar tenang kan.. tapi kenapa ia justru semakin tidak tenang.?

Rossa meraih cangkir dihadapnnya meneguk coklat yang sudah menjadi dingin karena dibiarkan sejak tadi..

matahari senja menyapa.. siluet jingga dilangit menciptakan mahakarya luar biasa sang pencipta yang selalu Rossa kagumi..
tapi itu tetap tidak bisa menghibur hatinya.. terlalu kalutt.  telalu kebas

Ketukan  dipintu kamarnya membuat Rossa menoleh, ia menghela nafas gusar untuk orang yang sudah mengganggu ketenangnya mengenang seluruh kisah.

Dengan malas Rossa bangkit.. membuka pintu kamarnyaa.. perempuan paruh baya berwajah anggun itu tersenyumm.. membuat Rossa merasa masih memiliki satu kekuatan untuk hidupnya mamanya..

"Sayangg.. are you ok..?" tanya mamanya.

Rossa tersenyum tipiss.. mengangguk..

"Im okayy mahh.." ucapnya..

"Chaa.. jangan difikirin lgi.. semua akan baik-baik aja okey.." mamanya mengusap lengan Rossa.

Usapan yang sedikit memberi kehangatan bagi rossa ahh kekuatan ibu selalu begitu..

Rossa hanya mengangguk lemah. Ia juga ingin semuanya baik-baik saja tapi apa bisa?

"Udah mending sekrang kamu siap-siap mama sama papa mau ada tamu, kita mau kenalin kamu sama keluarganya temen papa yahh" ucap Mamanya..

Rosa memutar bola mata malas.
"Maahhh ochaa dikamarr aja yaa.."

"Chaa sekali kali kamu gk boleh ngurung diri dikamar teruss donk sayang.. yahh mau yaa makan malem sama keluarga temen papa.." ucap mamanya..

Rossa membuang nafas jengah. Ia tau betul sikap mamanya pasti nnti mamanya akan mengenalkanya dengan anak lelaki temanya hal yang sudah Rossa hapal.

"Iya mahh.." Rosa akhirnya bergumam malas..

Mamanya tersenyum mengcak rambut putrinya.

"Nahh gtu donkk yaudah sana siap-siap dandan yang cantik.." ucap mamanya..

Rossa tersenyumm tipis. Menutup pintu kamarr.. bukanya berganti baju Rossa justru merebahkan tubuhnya keatas tempat tidur menutup wajah dengan bantal terisak..

Ia rindu sekali dengan lelaki berkacamata itu.. rossa juga cemas.. khawatir akan bnyak hall..
Kemarin Tika mengabarkan jika Afgan sudah sehat.. tapi lelaki itu tidak pernah masuk kantor...

Because YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang