("Rahasia yang terbuka")
****
Hari minggu Afgan masih asyik diatas tempat tidur tersenyum menatap ponselnya..ia sedang chatting dengan Rossa.. gadis itu memang menggemaskan dalam hal apapun..
Senyumnya selalu punya pengaruh besar dihidup Afgan.. senyum yang entah mengapa ibarat sihir bagi lelaki itu.. membuatnya merasa tenang
Afgan menghela nafas panjang.. tersenyum, usai membalas pesan terakhir rossa dengan emoticon peluk dan cium, gadis itu bilang akan pergi kekamar mandi..
Ia bangkit dari tempat tidur.. lalu beranjak melakukan ritual paginya juga..
jika bukan karena akan menjemput Rossa, afgan mungkin bisa menunda mandinya tapi ia harus terlihat segar didepan sang pujaan hati..
Usai membersihkan diri. Afgan menatap cermin meniyisir rambut basahnya dengan jari.. lalu menghela nafas panjang mendadak ia teringat obrolanya dengan sang kakak tempo hari..
Sudah siapkah Afgan untuk serius dengan Rossa. Afgan memang tidak pernah main-main dengan gadis itu. Tapi apa ia sudah siap setelah semua traumanyaa??
Lelaki itu memejamkan mata.. kilasan kilasan masa lalu itu mendadak kembali mengisi memorinyaa.. menikam kedada.
Afgan duduk ditepi tempat tidur. Meremas rambutnya frustasi. tidak afgan tidak boleh lagi rapuh hanya karena semua trauma itu.. tapi tetap saja rasanya sulit sekali..
Pelan ia menghembuskan nafas.. lalu membuka laci meja disampinngya.. diraihnya kotak kecil berwarna merah itu juga sebingkai foto pernikahanya..
Afgan tersenyumm.. jujur ia rindu dengan wanita itu.. bagaimanapun Rania akan tetap memiliki tempat istimewa di hati Afgan..
"Raa maafin aku.. maafinn aku ra.." gumannyaa.. ia lalu membuka kotak kecil itu isinya cincinn.. cincin pernikahanya dengan raniaa..
Afgan memejamkan mata saat kilasan demi kilasan peristiwa itu kembali.. afgan menutup kembali kotak itu mengembalikanya kedalam laci meja..
"Kamu akan tetep istimewa buat aku raa.. terimakasih untuk semuanya.. i miss you.." bisik Afgan lalu kembali meletakan foto itu kedalam laci dengan keadaan terbalik..
semuanya sudah berlalu, masa depanya sekarang adalah bagaimana ia harus membuat Rossa bahagia menjalani hari harinya bersama gadis yang setahun belakangan ini menjadi sandaran hidupnya..
Jika diingat lagi awal pertemuanya dengan Rossa.. gadis itu berbeda.. Afgan salah besar jika dulu menganggap Rossa sama dengan sekretarisnya seblumnya gadis itu amat bebeda..
Afgan tersenyum harusnya ia sudah tau itu sejak pertama kali menatap Rossa.. mata itu senyum itu dan debaran jantung pertama kali bertemu itu..
afgan mengusap wajahnya dengan tangan dulu afgan berfikir Rossa memiliki kesamaan dengan Raniaa..tapi sekarang Afgan sadar keduanya berbeda
Afgan ingat sekalii bgaimana Rossa tak pernah mengeluh dengan sikapnya.
Bagaimna Rossa begitu perhatian dan lembut.. dan pelukan gadis itu yang selalu mampu menenangkanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Randomtentang Rossa yang harus berusaha menbus janjinya pada seseorangg.. seseorang yang begitu berjasa menyelamatkan nyawanya... tentang Afgan yang terpenjara rasa bersalahh yang membuatnya menghukum diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.. lalu saat ke...