("Disebuah kisah dan hati yang lain")
****
Hari ini Rossa kembali ke kantor wajah riangnya sudah terlihat sejak pagi tadi..
Ia menyiapkan sarapan seraya bersenandung kecil.. afgan belum datang Rossa melirik jam dipegelangan tanganya pukul enam lebih
Tak lama bel pintu apartemen berbunyi. Rossa tersenyum berjalan menuju ruang tamu membuka pintu..
"Good morning.."
"Heyy.. morning.." Rossa tersenyum lebar..
"Sumringah sekali pagi ini ibu Rossa.." Ucap afgan
Rossa bergelayut dilengan Afgan menuju pantry..
"Iyaa donkk.. aku happy banget akhirnya bisa kekantor lagi kangen banget.."
"Siapa sih yang dikangenin.. aku?? Kan tiap hari ketemu.." keduanya duduk bersisian di meja makan..
"Dihh dasarr GR.." Rossa mencubit hidung afgan..
Lelaki itu tertawa..
"Tuh kann kamu mahh nyubit teruss.."Rossa tertawa kecil.
"Yaa kangenn suasananya kangen kerjaa kangenn tika sama della.."ucap rossa.
Afgan tersenyum menyibakan anak rambut Rossa yang menutupi dahi.. membuatnya lebih leluasa menatap wajah cantik gadisnya..
"Kamu cantik banget hari ini.." puji Afgan..
Blussh..
Pipi Rossa langsung merona.. gadis itu tersenyum."Emang biasanya aku gk cantik yaa.." Rossa mengedipkan mata.
Afgan terkekeh.
"Kamu selalu cantik chaa kapan punn..""Bisa ajaa kamu..." Rossa tersenyum..
"Sarapan dulu yukk.." ucap Rossa..
Afgan tersenyum. Keduanya memulai sarapan bersama sebelum berangkat ke kantor..
*****
"oh iyaa nanti dikantor kamu gk boleh capek-capek ok.." Afgan mengingtkan saat sudah dalam mobil..
"Hmm.." rossa menjawab singkat..
"Gk boleh telat makan siang.."
"Hmmm.."
"Chaaa.." keluh afgan..
Rossa tertawa kecil..
"Iyaa iyaa sayang.. gausah khawatir.. semuaa perintah bpk Afgan pasti di laksanakan.." gurau Rossa.
Afgan tersenyum mengacak pelan rambut Rossa yang kini bersandar di pundaknya..
Gadis itu tersenyum.. kemudian hening Afgan sibuk menyetir Rossa sibuk dengan fikiran fikirannya..
Chaaa.." panggil Afgan
"Ya gann."
"Tumbenn kamu diem aja knpaa?? kamu sakit yaa Kan aku udah bilang klau kamu msihh.."
Cup...
Satu kecupan mendarat di pipi Afgan lelaki itu diam.. menarik napas perlahann
"Aku gpp.. kenapa sekarang jadi bpk Afgan yang bawel sih.." Rossa tertawa kecil..
"Karena aku khawatir chaa... aku khawatir sama kamu.." Nada bicara Afgan seriuss..
Rossa diam menatap lelakinya lekat..
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You
Randomtentang Rossa yang harus berusaha menbus janjinya pada seseorangg.. seseorang yang begitu berjasa menyelamatkan nyawanya... tentang Afgan yang terpenjara rasa bersalahh yang membuatnya menghukum diri sendiri dan menyakiti diri sendiri.. lalu saat ke...