25. Mommy's

4.7K 531 65
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")

📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 ​​𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚.

Semenjak hari itu, mereka maupun yang lain tak pernah lagi melihat rose. Mereka masih mengingat kejadian sebulan yang lalu saat ucapan terakhir Lisa. Rose menatap mereka tak percaya, jangan lupakan air mata yang tak henti-hentinya keluar dari pelupuk mata indah wanita itu.

Membayangkan kejadian itu saja membuat mereka bertiga merasa sangat bersalah, seharusnya mereka tau ini bukan kebaikan rose. Tapi merupakan keburukannya.

"Jen, lo mikir nggak? Rose dimana sekarang? "Tanya lisa.

Mereka sekarang masih menge-cek apart milik Rose yang kini tak lagi berfungsi. Sepi itu kata yang tepat untuk apart yang dulunya menjadi tempat mereka membuat cerita.

Dia sangat merindukan Rose, winwin selaku saudara kembarnya juga tak pernah memberi tau mereka sesuatu.

Jennie menghela nafas "Nggak, dan ini udah kesekian kalinya kita ke sini"Ucapnya frustasi.

"Kalaupun rose marah, nggak mungkin dia ninggalin apart-nya buat ngejauhin kita"

"Kalau kayak gini, mungkin esok harinya gw seharusnya pergi buat nengok keadaan rose"

MOMMY

Dilain sisi, kini gadis ah tidak lebih tepatnya wanita yang berambut pirang tengah bersantai di balkon rumahnya, menikmati teh hangat yang ia buat.

"Mommy"Ucap seorang bocah kecil yang menengok dari arah pintu kaca, yang berhadapan langsung dengan gedung² yang ada di luarnya.

Wanita itu menengok tersenyum melihat seorang anak kecil yang mengikat Rambut di bagian depannya dengan asal namun terkesan manis "Iya? Kenapa Noah? "Tanya-nya.

"Mommy, mau ice"Ucap Noah yang kini berada di pangkuan Rose.

"Nggak boleh, kemarin-kan udah. Mau giginya bolong?"

Noah menggeleng "Ndak"

"Nurut yahh"Ucap-nya yang kini mengecup pipi sang anak yang gembul putih bersih dengan warna sedikit kemerahan di area tengahnya.

Noah turun dari pangkuan mommy-nya lalu berjalan masuk dengan perasaan kecewa. "Kenapa nggak di turutin aja sih? Rosieanna kasian anak kamu"

Nama itu, rose merindukan suaranya. Suara yang sudah beberapa tahun tak ia dengar kini ia dengar kembali. Nama lengkap yang selalu ia ucapkan jika bersama Rose. Jika di Tanya cukup panggil singkat saja ia pasti selalu menjawab "aku ingin terlihat berbeda di matamu, aku ingin hanya aku yang memanggilmu dengan nama seperti ini Rosianna"

Rose menghiraukan ucapan seorang pria yang kini sudah duduk santai di sampingnya yang tersenyum hangat tak henti-hentinya menatap dirinya. Pria itu mengerutkan keningnya karena karena di hiraukan oleh rose.

"Heyy, kamu dengar kan? "
"Anna? Kamu marah sama aku?"ucap pria itu Yang kini menatap Rose.

Rose yang mendengar itu hanya menunduk "apa salah aku?"

DEAR MOMMY's✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang