40. Mommy's

5.5K 435 18
                                    

Sebelum lanjut membaca jangan lupa vote")

📌𝐏𝐚𝐬𝐭𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐛𝐚𝐜𝐤𝐠𝐫𝐨𝐮𝐧𝐝 𝐜𝐨𝐥𝐨𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚 𝐚𝐧𝐝𝐚 ​​𝐛𝐞𝐰𝐚𝐫𝐧𝐚 𝐡𝐢𝐭𝐚𝐦, 𝐚𝐠𝐚𝐫 𝐬𝐞𝐬𝐮𝐚𝐢 𝐝𝐞𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐚𝐥𝐮𝐫 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚. 𝐃𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐩𝐚𝐭 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐦𝐛𝐚𝐡 𝐤𝐞𝐬𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐞𝐫𝐢𝐭𝐚.

"Ayo, aku bantuin"Ucap jaehyun memasuki dapur. Ia melipat kemejanya, lalu seperti kesulitan saat tangannya masih kotor dengan coklat si kembar yang tadi mau mereka makan.

Rose menoleh lalu membantu jaehyun melipat kemejanya dengan telaten. "Cuci tangan dulu, jangan langsung mau lipat aja kalau kotor kayak gini gimana" Oceh rose tanpa menatap jaehyun. Jaehyun lagi-lagi tersenyum menampilkan dimplenya saat melihat rose dari dekat.

Rose mendongak menatap jaehyun. Jaehyun yang masih belum sadar sudah ketahuan menatap rose kini menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Maaf" cicitnya
pelan lalu berjalan ke arah lemari kecil berisikan beberapa alat masak.

"Ini kita masak apa"Tanya jaehyun.

"Terserah, liat bahannya aja kamu kan pintar masak"Ucap rose. Lagi-lagi rose mengingat moment saat mertuanya mengatakan hal-hal yang disukai maupun tak disukai oleh jaehyun sampai sekarang.

Jaehyun mengernyit "Kamu tau dari mana?" Rose menghela nafas "dari Mark" bohongnya.

Ia ingin berbicara dengan jaehyun tanpa rasa takut. Namun ia tak ingin membuka hati dengan maksud tertentu nantinya. Kita kan nggak tau, manusia selalu berubah kapan aja.

"Kamu suka makan apa?" Tanya jaehyun. Rose tersenyum miris.

"Oh lupa, di nggak nganggep gw waktu itu. Jadi nggak ada hal yang ia tau" Rose menatap sekilas jaehyun lalu berkata

"Aku makan apa aja, kecuali avocado" lagi dan lagi jaehyun hanya mengangguk. Suasana disini sangat canggung untuk mereka berdua.

Hingga dua bocah kecil berada diantara mereka. Jaehyun pertama kali melihat keberadaan mereka kini mensejajarkan tingginya.

"Mau ngapain?" Tanya jaehyun ke Noah yang kini berdiam menatapnya tanpa ingin mengatakan 1 atau 2 kata lalu melirik Nathan yang udah stay di meja makan.

"Gengsian banget" Cibir jaehyun lalu mencium pipi si gembul lalu mengangkatnya ke kursi milik mereka yang ada di meja makan.

Rose sesekali melirik ke arah sang anak, kini tengah sibuk memakan buah yang tadi ia potong untuknya.

"Mony, athan au uah"Ucap Nathan mengode Rose. Rose terkekeh melihat tingkah Nathan yang ingin disuapin.

"Knp? Mau mommy suapi? Iya?"Ucap rose bertanya. Semua yang mereka lakukan dibawah pengawasan bapak jung yang kini menatap mereka tanpa ingin mengganggunya.

Anaknya tumbuh menjadi orang yang pintar diusianya yang masih menginjak 3 tahun itu. Ia benar-benar bukan contoh yang baik bagi anaknya. Rose adalah sosok ibu yang baik bagi kedua putranya yang tumbuh menjadi anak yang pintar.

Mommy's

Mark berlari menyusuri bandara perjalanan menuju bandara sangat macet. Alhasil ia telat menjemput segerombolan orang yang kini menatap dia dengan tajam seraya bersidekap dada menatap mark yang terengah-engah didepan mereka.

DEAR MOMMY's✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang