Setiap pagi di hari senin hingga sabtu, ruangan dapur di kediaman Park selalu terdengar sibuk dengan Baekhyun yang dibalut dengan apron berwarna biru muda bergambar kartun anak ayam dan bibi Yoon di sampingnya. Kain yang menutupi tubuh bagian depannya setiap kali memasak itu adalah pilihan putranya sendiri ketika mereka sedang berbelanja lusa lalu.
Chanyeol dan Baekhyun sepakat bahwa setiap hari minggu mereka sebisa mungkin tidak melakukan apapun selain menemani putra mereka untuk bermain atau pergi ke suatu tempat bersama. Hari minggu kemarin mereka memutuskan untuk berbelanja keperluan dapur bersama sekaligus mencari peralatan makan Hyun Gi yang baru. Saat Baekhyun tengah memilih satu set mug untuk keluarga, sesuatu menarik kain celananya dari bawah. Baekhyun menengok kebawah dan menemukan pangeran kecilnya berdiri disamping kakinya dengan membawa sebuah kain berwarna biru dengan dua tangan mungilnya.
Phoenix kecil mereka telah berumur 3 tahun sehingga dia sudah dapat berdiri dengan benar. Waktu itu saat Baekhyun menurunkan tubuhnya dan berjongkok untuk bertanya mengapa Hyun Gi memberikan apron biru muda untuknya, jawaban putranya selalu berhasil membuat Baekhyun tersenyum jika mengingatnya.
"Didi bisa menemani papa memasak kalau Hyun Gi belum bangun tidur"
Mendengar jawabannya, Baekhyun melepaskan suara tawanya. Didi adalah karakter bebek favorit putranya di buku cerita. Terkadang Baekhyun akan membacakannya sebuah cerita dari buku dongeng jika anaknya sulit untuk tidur. Baekhyun tidak bisa menahan dirinya untuk tidak meraih tubuh anaknya yang menggemaskan, mengayunkannya kekanan dan kekiri kedalam gendongannya.
"Papa !"
Suara pekikkan itu membuat Baekhyun yang baru saja menuangkan jus jeruk didalam gelas mendongakkan kepalanya dengan binar secerah cahaya matahari di pagi hari ketika melihat pangeran kecilnya berlari menghampirinya.
Dulu little onenya memang belum dapat memanggil dirinya "papa" secepat memanggil Chanyeol "daddy". Namun saat Baekhyun akhirnya bisa mendengar putranya memanggilnya “papa”, pria mungil itu tetap saja menangis karena begitu bahagia. Di sisi lain Hyun Gi yang pada saat itu belum mengerti apa yang terjadi juga ikut menangis karena melihat papanya menangis dan Chanyeol sambil menghela napasnya menyunggingkan senyum tipisnya sebelum memeluk keluarga kecilnya, menenangkan keduanya.
"Papa ! Papa !", kaki kecilnya melompat-lompat mencoba mendapatkan perhatian Baekhyun dan pria mungil itu sedikit berjongkok setelah mengelap tangannya. Menyodorkan pipi gembilnya kemudian mendapatkan ciuman selamat pagi dari phoenix kecilnya.
"Selamat pagi" ucap Baekhyun sebelum ikut mengecup dua pipi mochi milik putranya
"Selamat pagi !, Uh.. mm.. good.. good mowning ?"
"Yes !. Pintarnya anak papa"
Baekhyun terkekeh sebelum mengusak surai lembut putranya. Minggu lalu mereka belajar salam sederhana dalam bahasa inggris yaitu "Good morning", "Good afternoon", "Good evening" dan "Goodnight".
Baekhyun dan Chanyeol telah memikirkannya bersama bahwa mereka tidak akan memasukkan Hyun Gi ke playgroup namun di Taman Kanak-Kanak jika usianya sudah lima. Oleh karena itu, sebelum usianya sudah cukup Baekhyun berusaha sedikit demi sedikit memberikan pengetahuan sederhana, seperti menghafal angka, bahasa inggris buah-buahan atau menyebutkan nama hewan-hewan. Menyeimbangkan waktu bermain dan belajar putranya sebaik yang dia bisa.
"Daddy ?"
"Daddy belum bangun sayang. Maukah membangunkannya untuk papa ?"
"Oki !" Hyu Gi mengangkat jempolnya kemudian hendak berlari sebelum suara Baekhyun menghentikan kaki kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...