Didalam ruangan dengan minim pencahayaan itu terdapat dua orang terikat di kursi masing-masing. Salah satu dari mereka terlihat mulai sadar. Kedua kelopak matanya mulai terbuka, memperlihatkan iris coklat terangnya yang tengah berkedip menyesuaikan berkas cahaya yang beruntun masuk ke matanya. Kepalanya mendongak, mengerut dalam untuk beberapa saat ketika hanya dinding kosong dan satu pintu yang berada jauh didepannya.
Baekhyun mulai meringis ketika merasakan perih dipergelangan tangannya. Segera dia menyadari bahwa sekarang dirinya tengah terikat diatas kursi. Diikuti ingatannya yang kembali berputar pada kejadian di basement tadi. Selanjutnya Baekhyun muncul pada sebuah kesimpulan, dia diculik. Tentu saja, orang tidak waras itu menculiknya.
Baekhyun mengedarkan pandangannya ke sekeliling, seorang figur wanita yang menunduk tertangkap oleh pandangannya. Membelalakkan matanya ketika menyadari bahwa itu adalah Nyonya Park. Baekhyun hendak memanggilnya namun ternyata sebuah kain telah menyumpal mulutnya. Baekhyun menggeram didalam hati. Kenapa Nyonya Park disini ?, bukankah jika aku menggantikannya mereka tidak akan melakukan apapun pada Nyonya Park ?, batin Baekhyun.
Cklek !.
Baekhyun menolehkan pandangannya pada satu-satunya pintu di ruangan tersebut. Kedua matanya menyipit, mencoba untuk melihat beberapa orang yang masuk dengan lebih jelas. Ada enam orang bersetelan jas hitam juga seseorang berdiri dibelakang dengan sebuah topi diatas kepalanya. Membuat Baekhyun tidak bisa melihat dengan jelas rupa orang tersebut. Mereka berhenti sekitar 3 meter dari tempat Baekhyun.
Orang yang memakai topi itu berjalan dengan pelan menghampiri Baekhyun. Baekhyun bisa merasakan ketakutan mulai bergerak di seluruh tubuhnya namun juga amarah karena menyadari bahwa Nyonya Park disini. Pria paru baya itu menurunkan tubuhnya, berjongkok didepan Baekhyun. Kedua tangan Baekhyun mulai terkepal, menahan emosinya ketika melihat senyum miring orang didepannya sebelum kemudian melepaskan topinya.
"Apa kabar, Park Baekhyun ?" ucap pria paru baya itu masih dengan senyum miringnya. Dia sedikit terkekeh ketika melihat Baekhyun yang menggeleng. Seolah mengerti, pria tua itu melepaskan kain yang menyumpal mulut Baekhyun.
"Ada yang ingin kau katakan ?"
"Kenapa Nyonya Park disini ?, aku sudah menggantikannya" ucap Baekhyun.
"Oh bocah, menggantikannya ?. Kau pikir siapa yang seharusnya kami bawa ?. Kau Baekhyun, sejak awal memang dirimu yang harusnya ada disini"
"Jadi lepaskan Nyonya Park !. Akh !". Baekhyun meringis setelah dia menyelesaikan kalimatnya karena pria itu sekarang telah mencengkram rahangnya.
"Shh.. Kau bisa mati kapan saja. Perhatikan nada bicaramu". Baekhyun meludah tepat didepan wajah orang tua itu setelah menyelesaikan kalimatnya. Tidak lama kemudian suara tamparan begitu keras menggema di ruangan itu. Kepala Baekhyun terhempas kekanan ketika merasakan panas di pipi kiri juga rasa besi di sudut bibirnya.
"Hyun.. Baekhyun..", suara yang kelewat lirih itu membuat Baekhyun menolehkan kepalanya.
"Ibu !. Ibu, ibu baik-baik saja ?"
"Wah, kupikir kau menikmati tidurmu Sooyoung"
Baekhyun terdiam ditempat ketika orang tua didepannya ini mengenal Nyonya Park. Siapa sebenarnya pria tua sialan ini ?, batin Baekhyun.
"Lepaskan.., lepaskan Baekhyun Sungwon. Aku tidak tahu hal gila apa yang kau rencanakan, tapi lepaskan anak itu"
"Ibu ?"
Nyonya Park atau bisa dikenal dengan nama Park Sooyoung itu bisa melihat raut penuh tanya dari menantunya. Dia berusaha untuk tidak menangis, entah apa yang direncanakan Sungwon, tapi wanita itu tidak bisa membiarkannya menyakiti Baekhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...