Chapter 13

4.9K 406 26
                                    

Catatan : Sudut pandang Baekhyun.

.

.

.

Saat ini kami -aku dan Kyungsoo- tengah berjalan dilorong kampus setelah sebelumnya berdiri didepan kelas Kyungsoo selama kurang lebih 5 menit karena mata kuliahnya hari ini sedikit lebih lama dari biasanya, membuatku harus mendengus beberapa kali ketika melihat jam ditanganku. Berbicara tentangnya, Kyungsoo sekarang tengah sibuk mengoceh dengan seseorang ditelepon yang kutebak adalah kekasihnya sendiri.

"Umm ya, aku bisa malam ini. Ya, ibu menyukainya. Kau tahu, kau tidak perlu repot-repot membelinya untuk ibu. Hah.. ya, ya, ya terserah. Baiklah.. sampai nanti" ucap Kyungsoo mengakhiri panggilan teleponnya.

"Siapa ?" tanyaku.

"Kai". Nah, sudah kuduga.

"Kau akan kencan malam ini ?", tanyaku.

"Bagaimana kau bisa tahu Kai mengajakku berkencan malam ini ?"

"Yah.. ekspresimu mengatakan segalanya" ucapku setelah sebelumnya memutar kedua mataku atas pertanyannya.

"Kumohon saem !"

Langkah kami terhenti dalam waktu yang bersamaan ketika mendengar seseorang berteriak begitu keras. Tentu saja itu terdengar begitu keras karena pasalnya lorong kampus terlampau begitu sepi hari ini. Untuk sepersekian detik aku dan Kyungsoo saling berpandangan, menerka, kemudian mengedarkan pandangan kami mencari dari mana suara itu berasal. Aku menepuk lengan Kyungsoo ketika melihat dua orang pria didepan tidak jauh dari tempat kami berdiri. Aku mengeryit bingung ketika Kyungsoo menarikku bersembunyi disamping pot tanaman yang cukup besar. Astaga yang benar saja, kenapa juga aku harus berjongkok ditengah lorong seperti ini ?.

"Kyung-" aku hendak memprotes tapi desisan dari mulut Kyungsoo menghentikanku.

"Ssh !", dengan gestur telunjuk di depan bibirnya, kemudian menaruh atensinya kembali pada kedua orang itu. Sebenarnya siapa mereka ?.

"Dal Po-ssi, kurasa anda tahu benar bahwa saya tidak menerima hadiah atau bingkisan dalam bentuk apapun dari mahasiswa saya sendiri. Hal ini bisa menimbulkan kesalahpahaman dari orang-orang. Anda bisa dikira menyogok saya dengan ini untuk tugas penelitian anda" ucap pria berambut cokelat madu dibalut dengan kemeja warna biru langit dengan lengan dilipat sampai siku dan membawa tas juga buku masing-masing dikedua tangannya. Dia dosen ? , pikirku.

"Kyung, kau tahu mereka ?" tanyaku begitu lirih. Kyungsoo menoleh kebelakang, menatapku.

"Kau lihat pria dengan rambut sedikit panjang dengan hoodie abu-abu ?". Aku mengangguk.

"Dia ketua himpunan Taekwondo di kampus ini" jawab Kyungsoo tidak kalah lirih.

"Yang satunya ?" tanyaku. Aku mengeryit ketika mata bulat Kyungsoo semakin lebar seperti terkejut setelah mendengar pertanyaanku.

"Kau tidak tahu Baek ?". Aku menggeleng.

"Kau yakin tidak melewatkan kelas ekonomi beliau ?"

"Aku rasa aku mendapatkan yang lain"

"Ah, itu bisa jadi"

"Lalu apa yang mereka lakukan disana ?" tanyaku kembali.

"Nah, kita sedang mencari tahunya sekarang jadi jangan sampai mereka tahu" ucap Kyungsoo lalu menoleh kedepan lagi. Aku mendengus. Sejak kapan Kyungsoo menjadi orang dengan rasa penuh ingin tahu seperti ini ?.

THE LAST STEP (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang