Chapter 32

5.4K 391 124
                                    

Baekhyun saat ini tengah berlutut dihadapan Chanyeol. Kepalanya berada diantara kedua kaki suaminya membuat gerakan maju-mundur secara konstan, mengulum penis didalam mulutnya. Baekhyun merasakan mulutnya begitu penuh. Lalu ketika erangan Chanyeol membelai pendengarannya, tubuh Baekhyun bergetar. Jari-jari tangannya yang bertumpu diatas paha Chanyeol merasakan sengatan kecil. Baekhyun tahu saat ini sesuatu diantara lipatan pahanya juga ikut menegak dibawah sana.

Ini semua berawal ketika Baekhyun bertanya kepada Chanyeol dimana kamar mereka. Setelah Chanyeol menuntun pria mungil itu ke kamar mereka, pemilik sabit terang itu tiba-tiba mendorongnya. Membuat tubuh Chanyeol terduduk diatas ranjang. Kemudian sepasang phoenix itu melebar ketika Baekhyun dengan cepat  berlutut diantara kedua kakinya. Chanyeol sempat menghentikan tangan Baekhyun yang hendak membuka resleting celananya. Tapi kemudian Baekhyun merengek, Memohon padanya.

Chanyeol adalah pria dengan pendiriannya. Dia tidak berencana untuk berhubungan seks dengan suaminya dalam waktu dekat. Namun bagaimana Chanyeol tidak goyah ketika Baekhyun terus mendesak mendorong gairahnya. Sampai akhirnya Chanyeol menyerah, mengijinkan Baekhyun saat lidah pria mungilnya mulai menjilat gundukan diatara kakinya yang masih terbalut celana dengan kilatan irisnya yang telah diselimuti nafsu.

Chanyeol melepaskan erangan begitu rendah didalam tenggorokan, memejamkan kedua matanya ketika kenikmatan memenuhinya. Menyukai bagaimana mulut hangat Baekhyun melingkupi penisnya. Gua hangat Baekhyun menghantarkan kejutan listrik diseluruh tubuhnya. Pemilik sorot phoenix itu menyadari jika gerakan mulut Baekhyun semakin lihai dibawah sana. Dia mengakui bahwa lidah Baekhyun cukup untuk membuatnya mengerang nikmat didalam tenggorokannya. Suaminya itu tidak lagi merasa ragu ketika mendorong mulutnya lebih jauh. Menerimanya dengan sangat baik.

Ngh !”. Baekhyun sedikit meringis merasakan tangan Chanyeol berada diantara surainya. Menariknya dengan cukup kuat.

“Baekh..”

Baekhyun merasakan lubangnya ikut berkedut saat kejantanan Chanyeol didalam mulutnya. Panas bergerak dari ujung kakinya. Menjalar keatas mengumpul dipusat tubuhnya. Emosinya berputar pada pria didepannya, membakar gairahnya. Dipikirannya hanya ada Chanyeol, dan hanya Chanyeol.

Baekhyun sedikit mendongak melirik Chanyeol dari ekor matanya, masih dengan memaju-mundurkan kepalanya. Dewa batinnya menari girang diatas singgasana ketika melihat ekspresi Chanyeol diatasnya. Tenggelam di ombak kenikmatan.

Chanyeol menundukkan kepalanya. Kedua matanya bertabrakan dengan kedua sipit dibawahnya. Menggigit bagian dalam pipinya saat Baekhyun terlihat begitu menawan dibawahnya, mengulum kejantanannya.

“Apa aku pernah mengatakan tentang bagaimana cantiknya kau saat penisku berada didalam mulutmu?”

Baekhyun melenguh, memejamkan matanya. Ah, Chanyeol dengan kalimat vulgarnya.

Chanyeol tersenyum miring ketika merasakan tubuh suaminya itu bergetar. Tangan Chanyeol yang berada disurai Baekhyun mengerat. Membuat gerakan dengan ritme yang cepat. Mereka berdua tengah mengejar pelepasannya masing-masing. Namun Chanyeol tidak akan membiarkannya.

“Jika kau ingin klimaks sekarang, aku tidak mengijinkanmu Baekhyun” Chanyeol mengucapkannya dengan tegas. Tidak ingin dibantah.

Baekhyun tahu, tapi dia berusaha memohon melewati matanya. Namun Chanyeol tetap menggelengkan kepalanya. Baekhyun tersedak ketika kejantanan Chanyeol menyentuh pangkal tenggorokannya. Penis itu membesar, siap untuk meledak didalam mulutnya. Air mata yang menggenang dipelupuk mata Baekhyun jatuh. Mengalir menyusuri pipinya. Merasakan kenikmatan yang seolah ikut melahapnya.

“Kau mendengarku. Aku tidak main-main dengan apa yang kukatakan, Park Baekhyun”

Suara Chanyeol menyengat panas di saraf-saraf tubuh Baekhyun. Menghantarkannya sensasi menyenangkan menuju tulang belakangnya. Tubuhnya kembali gemetar tanpa Baekhyun bisa cegah. Seolah tubuh itu mengatakan tahu siapa pemiliknya. Dewa batinnya tunduk didalam sana atas ucapan Chanyeol. Pada perintah si dominan itu.

THE LAST STEP (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang