Baekhyun saat ini tengah menikmati waktu bersantainya di rumah baru mereka. Kedua kakinya dia luruskan diatas sofa. Televisi didepannya sedang menyiarkan perkiraan cuaca di Seoul hari ini. Tidak terasa cheongomabi (sebutan untuk musim gugur) telah datang. Ah, memikirkannya Baekhyun teringat oleh daun pohon gingko dan maple yang akan berubah warna menjadi kuning juga merah.
Tubuhnya bersandar menikmati snack bar di tangan kanannya sambil mengggulirkan jari diatas layar smartphone didepannya. Berita mereka masih berada di situs pencarian paling atas setelah konferensi pers yang mereka lakukan beberapa hari yang lalu.
Saat ini jam menunjukan pukul 6 pagi, masih sangat pagi. Baekhyun tadi terbangun karena tidak merasakan atensi Chanyeol disampingnya. Tidak membutuhkan waktu lama bagi Baekhyun menemukan bahwa suaminya itu tengah berolahraga di ruangan gym dirumah mereka. Baekhyun tiba-tiba teringat, bahwa dia harus membuat sarapan pagi mereka.
Bibi Yoon kemarin meminta izin untuk pulang kerumahnya dan akan kembali hari ini di siang hari. Sehingga rumah mereka saat ini masih sangat sepi. Oleh karena itu Baekhyun harus menyiapkan sarapan untuk dirinya dan Chanyeol.
Baekhyun meletakkan smartphonenya dan membuang kemasan snack bar kelimanya ditempat sampah. Kemudian kedua kakinya dia turunkan dari atas sofa lalu melangkah menuju dapur. Baekhyun mengambil dua greek yoghurt, blueberry juga pisang dari kulkas dan oatmeal. Sedikit sekilas info sambil menunggu Baekhyun menyiapkan sarapannya. Ketika baru pindah dirumah ini, Baekhyun sempat bertanya kepada Chanyeol mengapa suaminya itu menempatkan lift dirumah mereka. Padahal Baekhyun baik-baik saja dengan tangga. Lalu Chanyeol menjelaskan bahwa lift itu hanya untuk keadaan darurat saja sehingga Chanyeol menempatkan finger print di sebelah lift itu yang hanya bisa diakses mereka berdua.
Walaupun Baekhyun merasa memiliki lift didalam rumah itu sedikit berlebihan, dia bisa mengerti. Kediaman Park juga memilikinya. Ketika dia tidak dalam keadaan yang baik, Nyonya Park menyuruhnya untuk memakai lift dengan alasan agar dia tidak akan terlalu kelelahan. Tidak jauh beda dengan alasan yang diberikan Chanyeol padanya.
Baekhyun baru saja menekan blender untuk membuat jus ketika Chanyeol menghampirinya sambil menyeka keringat ditubuhnya.
“Good timing, sebentar lagi sarapanmu siap” ucap Baekhyun menoleh untuk menyapa suaminya yang baru selesai berolahraga itu.
Pria mungil itu segera menyibukkan diri, menyimpan pandangannya kembali ketika pemandangan Chanyeol mengenakan kaos hitam yang begitu ketat dan membentuk tubuh atletisnya itu sedikit banyak membuatnya tidak fokus.
Baekhyun mematikan blender kemudian menuangkan jus itu kedalam gelas. Chanyeol mendudukkan dirinya diatas kursi sambil menegak air putih yang selalu tersedia di atas meja makan.
“Maaf karena aku kau jadi terbangun. Seharusnya kau bisa tidur lebih lama”
“Chanyeol.. aku baik-baik saja. Lagipula karena terbangun aku jadi bisa menghirup udara pagi dibalkon kamar”
Baekhyun menempatkan sarapan mereka diatas meja bersama jus Chanyeol yang telah Baekhyun buat dan susu kehamilannya. Pria mungil itu memajukan tubuhnya kedepan kemudian memberikan ciuman diatas bibir Chanyeol dengan cepat.
“Ciuman pagimu” ucap Baekhyun. Dibalas oleh senyuman secerah mentari ketika Baekhyun menarik diri dan mengambil tempat duduk disamping suaminya. Kemudian mereka mulai sarapan bersama.
“Ah, vitaminku”. Baekhyun menyadari dia tidak membawa vitaminnya setelah menyelesaikan sarapannya.
“Tetap disini. Biarkan aku yang mengambilkannya”. Chanyeol kemudian berdiri dari tempat duduknya untuk mengambil vitamin yang berada di lemari kabinet atas dapur mereka. Tidak lama kemudian Chanyeol sudah kembali dengan vitamin berbentuk kapsul dan segelas air putih ditangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...