Kami telah berada dimobil saat Chanyeol tengah berbicara dengan seseorang diseberang sana dengan smartphone ditelinganya.
"Tidak perlu. Aku bisa mengatasinya. Ya, hanya siapkan laporan yang telah kita dapatkan. Baik, aku akan sampai dalam 15 menit" ucapnya lalu mengakhiri panggilan.
"Siapa ?" Tanyaku.
"Sekretaris. Ada kesalahan dalam proyek dan aku tidak ingin mengambil resiko menyerahkan masalah ini kepada sekretarisku, aku harus kesana. Kau mau kuantar kemana ? pulang ke apartement atau kerumahku ?. Tapi aku sarankan kerumahku saja" ucapnya sesekali membawa pandangannya padaku.
"Kenapa begitu ? Sebenarnya aku ingin pulang kerumahku" jawabku.
"Dan sendirian disana ? Tidak. Aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian", alisnya sedikit menukik saat mengatakannya.
"Memangnya dimana ibuku ? Mereka sedang pergi ?"
"Semacam itu. Ayah dan ibumu. Sedangkan hyungmu belum pulang dari kantor karena jam pulang masih sangat lama" jelasnya.
"Mengapa ibu tidak memberi tahu hal ini ?" Tanyaku.
"Dia ya, tapi semalam kau sudah terlelap dan aku tidak tega jika harus membangunkanmu. Jadi ?. Ibuku ada dirumah sekarang. Kau tidak akan kesepian". Aku mengedikkan bahuku.
"Tidak ada pilihan lain" ucapku. Kemudian mobil melaju menuju kediaman Park.
.
.
.
"Baekhyun ! Ohh aku merindukanmu" ucap Nyonya Park saat aku dan Chanyeol memasuki rumahnya."Aku juga uhuk nyonya" ucapku sedikit terbatuk karena pelukannya cukup erat.
"Ibu, kontrol dirimu. Kau membuat Baekhyun tidak bisa bernapas"
"Astaga ! Mianhae.. Ibu hanya terlalu senang kalian berkunjung. Ayo masuk masuk" ucapnya mempersilahkan kami setelah melepas pelukannya padaku.
"Tidak hari ini. Aku hanya mengantar Baekhyun kesini" ucap Chanyeol.
Nyonya Park sedikit terkejut dan aku meringis melihat ekspresi kecewa di wajahnya."Kau selalu seperti itu. Kapan tidur disini ? ibu merindukanmu"
"Maafkan aku ibu. Aku berjanji akan menginap, tapi tidak hari ini. Aku benar-benar tidak bisa meninggalkan kantor. Tolong jaga babyku selama aku pergi. Aku pergi dulu dear.." ucap Chanyeol lalu mengecup pipiku singkat didepan ibunya.
Didepan, ibunya. Perlu aku garis bawahi ?. Well, terimakasih Chanyeol, kulit wajahku setara dengan tomat matang sekarang.
"Chanyeol ! Lihat sekarang dia memerah malu karena ciumanmu" goda Nyonya Park. Sedang Chanyeol tertawa sambil melangkah menuju mobilnya tanpa rasa bersalah. Sial !.
.
.
.
Sebenarnya aku tidak benar-benar tahu apa yang harus aku lakukan disini. Karena benar-benar hanya aku dan ibu Chanyeol disini. Tapi melihat ibu Chanyeol tengah menanam sesuatu di halaman belakang membuatku ingin membantunya.
"Nyonya"
"Ya" sahut Ibu Chanyeol yang saat ini tengah menggali tanah dengan sekop kecil di tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...