Chapter 26

5.1K 405 78
                                    

Ketika daun pintu perlahan terbuka, phoenixnya melebar mendapati apa yang ada dihadapannya. Detak jantungnya terasa berhenti berdetak untuk beberapa saat. Ya, tanpa sadar Chanyeol menahan napasnya sendiri.

"Baek..hyun ?", bahkan lidahnya terasa kelu ketika melafalkan nama pria mungilnya itu. Rasanya begitu lama sejak terakhir mulut Chanyeol memanggil nama kesayangannya itu.

Tubuhnya membeku untuk beberapa saat sebelum pria mungilnya itu mendongak. Baekhyun meringkuk diatas lantai disamping ranjang mereka dengan menekuk kakinya didepan dada. Kedua sipitnya memerah, sedikit membengkak mungkin karena terlalu lama menangis. Bahkan dari kejauhan Chanyeol bisa melihat jejak airmata diatas pipi darlingnya itu.

"Chanyeol ?" cicit Baekhyun.

Chanyeol tidak sempat berpikir kenapa Baekhyun hanya mengenakan kemejanya, tanpa bawahan apapun. Sehingga kaki jenjang seputih porselen itu terekspos. Dia hanya terlampau khawatir bahwa suaminya itu bisa kedinginan tanpa bawahan seperti itu.

"Hei,". Chanyeol, walaupun sedikit ragu membawa langkahnya mendekati tubuh Baekhyun. Tangan kanannya menarik selimut untuk membungkus tubuh suaminya. Dia bersyukur ketika Baekhyun tidak mendorongnya seperti sebelumnya.

"Chanyeol.." lirih Baekhyun. Bibirnya bergetar ketika berbicara, Chanyeol menyadarinya. Cukup untuk membuat sudut hatinya ikut dibuat gelisah.

"Aku disini, Baekhyun. Apa yang terjadi, hm ?"

Chanyeol berlutut didepan pria mungilnya itu sambil mengusap lembut pipi kiri Baekhyun. Sedangkan Baekhyun merasakan hatinya menghangat ketika mendengar bagaimana lembut suara Chanyeol menyapa pendengarannya.
Namun ingatannya kembali menyentak ketakutan Baekhyun. Kedua tangan Baekhyun terangkat diatas bahu Chanyeol, mencengkramnya dengan kuat. Kepalanya menggeleng bersamaan dengan bulir airmatanya yang kembali jatuh.

"A-aku.. aku tidak mau terus seperti ini Chanyeol. Aku tidak bisa hiks terus seperti ini. Ditengah malam, dia selalu datang. A-aku bisa merasakan sentuhannya diseluruh tubuhku. Chanyeol kumohon lakukan apapun, bantu aku untuk melupakannya hiks maafkan aku. Chanyeol maaf.. Maafkan a-aku..". Chanyeol bergerak kedepan merengkuh tubuh malaikatnya yang bergetar kedalam pelukannya.

"Hush.. Tidak apa-apa, semua baik-baik saja" ucap Chanyeol sambil mengusap punggung Baekhyun, berusaha menenangkannya. Chanyeol mengulas senyum ketika Baekhyun perlahan merapatkan tubuhnya didalam dekapannya.

Kedua sabit Baekhyun terpejam, menikmati ketika harum tubuh Chanyeol menyeruak memenuhi penciumannya. Jauh sebelum mereka mengikat sumpah di altar, Baekhyun pernah mengatakan bahwa didalam pelukan Chanyeol adalah tempat terhangat yang paling dia sukai. Dia tidak bercanda ketika mengatakannya, bahkan sampai saat ini. Chanyeol selalu menjadi rumah untuknya. Tepat ketika tubuhnya ditarik kedalam rengkuhan Chanyeol, saat itu juga dia merasa dirinya seperti pulang kembali kerumah.

Untuk beberapa menit mereka terjebak dalam posisi yang sama. Baekhyun bisa merasakan tangan Chanyeol yang bergerak ke atas dan kebawah, mengusap punggungnya dengan lembut.

"Chanyeol"

"Hn ?"

Kedua tangan Baekhyun tiba-tiba mendorong tubuh pria didepannya, melepaskan pelukan diantara mereka yang mana membuat Chanyeol mengeryit dalam. Sebelum dia sempat berbicara, Baekhyun segera menarik lehernya kedepan. Membungkam bibirnya kedalam ciuman. Baekhyun memejamkan kedua matanya, tangannya menangkup pipi Chanyeol semakin memagut bibir penuhnya. Kedua mata Baekhyun mengerat ketika bibir Chanyeol mulai bergerak, mengulum belah bibirnya atas juga bawahnya bergantian. Jari jemarinya bergetar saat Chanyeol melepaskan lidah panasnya. Bergerak saling membelit satu sama lain.

THE LAST STEP (completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang