Sesuai rencana, malam ini mereka akan makan malam bersama Sehun dan Luhan. Tentu saja untuk alasan pribadi Baekhyun, dia ingin berterimakasih pada dosen pembimbing akademiknya itu karena merasa telah merepotkannya. Chanyeol telah memperkirakan bahwa mereka akan datang lebih awal. Bagaimanapun, mereka yang mengundang Sehun dan Luhan untuk makan malam. Tapi Chanyeol rasa mereka tidak bisa membuatnya tepat waktu. Terlebih ketika saat ini Baekhyun menggerakkan bokongnya keatas dan kebawah diatas kejantanannya.
"Anghh...". Baekhyun melenguh untuk kesekian kali ketika merasakan ujung kejantanan Chanyeol menekan prostatnya.
Chanyeol sendiri tidak menyangka bahwa mereka akan bercinta di basement, tepatnya di dalam mobilnya. Sebenarnya ini berawal ketika Baekhyun merasa gugup sejak dalam perjalanan. Hubungannya dengan dosennya itu terlampau formal dan Baekhyun sendiri masih menemukan dirinya canggung dihadapan dosennya itu.
Oleh karena itu ketika mereka sampai di basement, Chanyeol berinisiatif untuk membuat Baekhyun lebih rileks dengan menciumnya. Namun Chanyeol sedikit terkejut ketika tangan lentik itu malah bergerak diatas kain celana yang menutupi kejantanannya. Chanyeol hendak menghentikan tangan Baekhyun ketika pria mungilnya itu mulai menarik resleting celananya. Akan tetapi, Baekhyun berubah merengek padanya dan Tuhan tahu bahwa Chanyeol tidak akan menang jika darlingnya mulai memohon dengan ekspresi seperti puppy itu.
Awalnya Chanyeol berniat hanya akan membuat Baekhyun mendapatkan pelepasannya. Sayangnya gairah telah memenuhi pikirannya tepat ketika Baekhyun menempatkan desahannya disamping telinganya. Lantunan yang Chanyeol sukai, desahan pria mungilnya. Beruntung Chanyeol selalu menyimpan kondom di mobilnya.
"AHH !"
Baekhyun menjerit, punggungnya melengkung kebelakang ketika penis Chanyeol menyentuhnya terlalu dalam. Terlalu dalam sehingga Baekhyun seperti melihat bintang-bintang. Sedangkan Chanyeol tersenyum miring, menikmati pemandangan dimana Baekhyun begitu putus asa bergerak diatasnya.
Posisi seperti ini selalu menjadi favoritnya. Karena dia akan menggeram nikmat setiap kali dinding anus Baekhyun menjepit penisnya dengan kuat. Selain itu Chanyeol dapat melihat Baekhyun dengan jelas ketika pria mungilnya itu menaik-turunkan tubuhnya diatas pangkuannya. Mendongak melepaskan desahan sambil mencengkram kuat bahunya.
Chanyeol mengeryit ketika ada panggilan masuk. Tangan kanannya segera mengeluarkan earphone yang tersambung dengan smartphone holder dimobilnya sedangkan tangan kirinya masih memegangi pinggang kanan pria mungilnya.
"Baekhyun, aku akan menjawab telepon jadi jangan sampai desahanmu terdengar, mengerti ?". Baekhyun mengangguk dengan masih bergerak diatas Chanyeol.
"Baekhyun,"
Tangan Chanyeol menekan sisi kanan pinggang Baekhyun dengan kuat karena tidak mendapat jawaban, dan Baekhyun memekik. Namun dia bisa merasakan permukaan kulitnya meremang dengan cara yang menyenangkan ketika Chanyeol melakukannya. Selalu seperti itu, setiap kali Chanyeol melakukannya.
"Ya, Chanyeol. Aku mhh mengerti" ucap Baekhyun lalu memilih untuk membawa tangannya untuk dia gigit daripada bibirnya. Baekhyun tidak ingin menanggung resiko mendapat tatapan penuh pertanyaan dari dosennya jika bibirnya membengkak.
"Good", ucap Chanyeol sambil mengecup ceruk leher Baekhyun. Meremas pipi bokongnya dengan kuat sebelum menekan earphonenya dan panggilan tersambung. Chanyeol tersenyum kecil ketika Baekhyun bergetar dibawah sentuhannya.
"Halo, Chanyeol-ssi ?"
"Apa yang kukatakan untuk tidak memanggilku dengan formal ?"
Baekhyun menggigit tangannya dengan kuat ketika Chanyeol menuntun tubuhnya diatas kejantanannya sambil terus meremas kedua bongkah bokongnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...