Chanyeol merasa lega karena urusannya di Daegu selesai lebih cepat daripada yang dia perkirakan. Oleh karena itu Chanyeol memutuskan untuk segera pulang dan berpikir untuk menghubungi Baekhyun atas kepulangannya. Tapi untuk yang ketiga kalinya Chanyeol menghembuskan napasnya ketika panggilannya tidak juga tersambung. Menyerah, pria itu memasukan smartphonenya kembali ke saku jas. Juyeon yang berada didepan untuk menyetir seketika langsung menegakkan punggungnya ketika kedua matanya bertemu dengan phoenix tajam milik tuannya melalui spion mobil.
“Apa Hyun Gi berada di rumah ?”
“Tidak, tuan. Putra anda berada di kediaman Tuan Byun”
“Baekhyun juga disana ?”
“Tidak, bibi Yoon mengatakan pada saya bahwa Tuan Baekhyun berada dirumah”
Dahi Chanyeol berkerut ketika mendengarnya. Pasalnya pria mungilnya itu selalu dirumah orang tuanya atau di kediaman Park jika Hyun Gi dititipkan saat dia memiliki kelas. Lalu akan menunggu Chanyeol untuk pulang bersama ke rumah mereka.
Chanyeol menarik kembali smartphone disaku jasnya dan menelpon nomor ibu mertuanya.
“Halo, Chanyeol ?”
“Selamat malam eomma. Apa benar bahwa Baekhyun tidak berada disana ?”
“Benar. Baekhyun mengatakan akan menginap disini karena kau sedang berada di Daegu tapi entah kenapa tiba-tiba dia menghubungi lagi jika akan datang terlambat karena sedang mengerjakan tugas katanya. Kau akan kembali ke Seoul besok ?”
“Tidak, urusan di Daegu selesai lebih cepat jadi saya memutuskan untuk segera pulang. Oh, dimana Hyun Gi ?”
“Dia baru saja tidur setelah minum susunya. Maaf ya, padahal kau pasti merindukan suaranya”
“Tidak apa-apa eomma. Kalau begitu saya akan menghubungi eomma nanti”
“Baik, baik. Selamat malam”. Panggilan berakhir tepat saat Chanyeol sampai di rumahnya.
Mobil Bentley Continental berwarna hitam itu berhenti di halaman rumah megah namun terkesan sederhana dan asri karena banyaknya tumbuhan hijau dan bunga yang menghiasi mulai dari pintu masuk. Chanyeol masih ingat ketika pertama kali dia menerima sketsa rumahnya, banyak hal yang dia pertimbangkan dan pada akhirnya menyuruh arsitek untuk mengubah sketsanya beberapa kali.
Walaupun memiliki latar belakang dari keluarga yang berada, Chanyeol menyadari jika pria mungilnya itu menyukai sesuatu yang terkesan sederhana. Oleh karena itu hingga rumah mereka selesai, untuk desain interiornya Chanyeol putuskan untuk tidak menyelesaikannya secara kesuluruhan. Dia membiarkannya kosong di beberapa tempat agar Baekhyun berkesempatan mengatur beberapa hal sesuai keinginannya.
Benar saja. Masih jelas diingatan Chanyeol ketika kedua sabit itu melengkung bahagia sambil melompat memekik begitu senang saat diijinkan untuk mengatur interior sesuai keinginannya. Untuk kamar mereka, ruang keluarga, ruang tengah, kamar putra mereka dan bagian dapur Baekhyun sendiri yang mengatur interiornya.
“Selamat beristirahat, Tuan” ucap Juyeon sambil membungkuk saat Chanyeol keluar dari Bentley hitamnya. Pria itu mengangguk seadanya lalu melenggang pergi memasuki rumahnya.
Bibi Yoon yang sebelumnya tengah mengelap piring-piring untuk diletakkan di rak dapur segera bergegas menuju kearah sumber suara saat mendengar suara ketukan langkah yang bergesekan dengan lantai.
“Selamat datang, Tuan” sapa Bibi Yoon ketika melihat Chanyeol datang dengan jas yang dia gantung dilengan kanannya.
“Baekhyun dirumah ?”
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Любовные романы[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...