Jari telunjuk itu masih setia mengetuk meja didepannya sejak 10 menit yang lalu. Manik bulan sabitnya tak lagi terlihat karena terpejam diikuti dengan tangan kiri yang tengah menyangga dagunya. Kedua alisnya ikut berkerut mengumpul ditengah, sedang memikirkan sesuatu.
Chanyeol baru saja menelponnya setengah jam yang lalu. Menanyakan perihal kabarnya, apakah dia meminum susunya, melewatkan sarapannya atau tidak, hal-hal seperti biasa. Kenyatannya mereka tetap berkomunikasi seperti biasa namun tanpa menyinggung berita itu. Baekhyun sengaja menghindari topik itu dalam pembicaraan mereka karena dia sudah terlampau marah walau hanya sekedar mendengar nama wanita itu, dan mungkin, mungkin saja Chanyeol juga menganggap hal itu bukan suatu hal yang perlu dikhawatirkan.
Pemilik iris coklat terang itu kemudian membuka matanya kembali, menarik beberapa lembar kertas dari map besar bewarna coklat yang baru saja Sungyeon berikan padanya tadi. Baekhyun kembali membaca setiap deret kalimat yang tertera diatas lembar kertas itu dengan begitu serius.
"Dia bukan dari kalangan berada, tidak mungkin rasanya" gumam Baekhyun ketika mendapati kejanggalan pada lembar riwayat hidup seseorang dilembaran itu. Baekhyun memutuskan untuk meraih smartphonenya dan melakukan panggilan kepada Shinwan. Tidak menunggu lama karena pengawalnya itu langsung mengangkat panggilannya.
"Selamat malam Tuan"
"Selamat malam. Ada hal yang harus kau cari untukku. Aku akan mengirim salinan riwayat hidupnya padamu. Dia bukan dari kalangan berada. Cari apa yang membuatnya bisa masuk di perusahaan itu. Dia memiliki catatan nilai yang buruk, aku tahu perusahaan tidak cukup bodoh untuk menerimanya"
"Baik tuan"
"Jangan lewatkan sedikitpun. Semakin buruk yang kau temukan semakin bagus, dan Shinwan ?", ucap Baekhyun.
"Ya tuan ?"
"Kau memiliki waktu sehari. Paling lambat aku menerima hasilnya besok lusa pagi. Keberatan ?"
"Tidak Tuan, saya akan segera mencarinya"
"Bagus, terimakasih. Katakan jika kau perlu sesuatu disana. Aku akan mengirimkan uangnya"
"Tidak tuan. Uang yang anda kirimkan sebelumnya masih begitu banyak". Baekhyun mengangguk.
"Baiklah, aku tutup"
"Baik Tuan, selamat malam" , dan panggilan berakhir.
Chanyeol mengatakan padanya bahwa dia akan pulang terlambat. Paling lama 3 hari dan itu cukup membuat Baekhyun mengerang begitu kesal. Tapi pada akhirnya Baekhyun hanya bisa mengatakan baik-baik saja walaupun Chanyeol tahu bahwa dear-nya kini pasti tengah merajuk begitu kesal padanya.
.
.
.
Baekhyun memiliki tiga kelas dan beruntungnya semua berada di gedung yang sama, oleh karena itu dia berencana akan mengikuti semua kelasnya hari ini. Dua hari tidak masuk kuliah cukup membuat Baekhyun uring-uringan mengejar materi yang diberikan dosen. Dia juga memiliki dua presentasi pada masing-masing kelas yang Baekhyun ambil. Entah kenapa Baekhyun merasa lega saat mengetahui jika salah satunya adalah tugas presentasi dari Luhan gyosunim.
Walaupun orang itu cenderung disiplin, tapi katakanlah hanya dia dosen yang cukup dekat padanya dari pada dosen-dosen lain yang terlihat kaku dan berumur. Untuk kelas Luhan gyosunim, lagi-lagi Baekhyun mendapatkan urutan maju presentasi diawal. Kelompoknya akan maju minggu depan. Tidak lagi, tekad Baekhyun sudah cukup bulat mengenai "hal" ini. Oleh karena itu, saat ini Baekhyun sedang berdiri didepan ruangan Luhan. Kedua giginya beberapa kali menggigit bibir bawahnya, sedikit ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...