Tangannya terangkat, mengusap uap kamar mandi yang menutupi cermin didepannya. Kemudian mengangkat jari-jari lentiknya untuk dibawa menyentuh daerah dibawah matanya. Dia menemukan kantung matanya tidak begitu gelap. Terlihat lebih baik daripada sebelumnya. Membuktikan bahwa dia mendapatkan tidur yang baik kali ini.
Setelah beberapa minggu sebelumnya terasa seperti neraka. Semalam mimpi itu tidak datang. Hatinya begitu lega.Ibu jarinya bergerak di pipinya yang terlihat lebih tembam, kemudian berhenti di bibirnya. Kedua pipinya memerah ketika menemukan belah bibir bawahnya yang terlihat sedikit sobek. Tersenyum kecil melihat kulit lehernya yang penuh kissmark. Lalu dikedua bahunya, diatas kulit yang menutupi taju pedangnya. Tidak, area disekitar putingnya lebih banyak dari yang lain. Diperut, didekat pusarnya. Tangannya kirinya menyibak bathrobenya. Sipitnya melebar menemukan beberapa kissmark disekitar paha dalamnya. Dia tidak menyadarinya ketika mandi. Tapi sekarang dia bisa melihat bekas ciuman itu dengan jelas.
“Selamat pagi..”
Tubuh Baekhyun meremang ketika Chanyeol berbisik diteliganya. Merengkuhnya dari belakang dengan suaranya yang semakin berat karena bangun tidur. Baekhyun merasa panas kembali menyentuh ujung-ujung kakinya.
“Selamat pagi,” jawab Baekhyun sambil menempatkan tangannya diatas lengan suaminya yang berada diatas perutnya.
Baekhyun mendongakkan kepalanya, menggeliat merasakan ciuman Chanyeol dibelakang lehernya. Jari-jarinya meremat lengan Chanyeol ketika melepaskan lidahnya. Menjilat ceruk lehernya. Baekhyun merasakan kedua kakinya melemas.
“Chanyeol”. Baekhyun memperingati, menekan lengannya lebih kuat. Chanyeol terkekeh lalu mengecup area belakang telinga kiri Baekhyun sebelum menghentikan aksinya.
“Kenapa tidak membangunkanku ?” tanya Chanyeol.
“Maaf, dan.. terimakasih” ucap Baekhyun kembali menyandarkan punggungnya pada dada bidang Chanyeol. Si dominan mengeryit ketika mendengarnya.
“Terimakasih ?”, ulang Chanyeol.
“Ya,”
“Untuk ?”
“Lihat apa yang kau lakukan,” ucap Baekhyun kemudian merentangkan tangannya dan mendongakkan kepalanya. Memperlihatkan semua bekas ciuman Chanyeol diseluruh tubuhnya. Chanyeol bisa melihatnya dengan jelas. Rona kemerahan juga ungu di setiap jengkal kulit pria mungilnya.
“Sial, apakah aku terlalu kasar semalam ?. Aku minta ma-”
Sebelum Chanyeol sempat menyelesaikan kalimatnya, Baekhyun segera berbalik dan mengangkat satu jarinya didepan bibir Chanyeol. Menghentikannya untuk berbicara.
“Aku tidak mengatakan kau lembut atau kasar semalam. Kau juga mengikat kedua tanganku, tapi bukan itu intinya. Kau membuatku mengingatnya Chanyeol, semua sentuhanmu diatas kulitku semalam. Rasa perihnya, kenikmatakan yang kurasakan. Itu semua berkat dirimu dan hanya kau yang bisa melakukan itu padaku. Jadi terimakasih, untuk menolongku sekali lagi”
“Baby boy.. memang itu yang seharusnya kulakukan. Jadi, merasa lebih baik ?”
“Ya, tidak pernah lebih baik” jawab Baekhyun.
Kemudian Chanyeol bergerak maju mengungkung suaminya diantara lengannya. Lalu merunduk untuk memagut bibir cherrynya. Begitu lembut, Chanyeol tidak akan pernah bosan untuk melumatnya. Baekhyun mengalungkan kedua lengannya dileher Chanyeol. Menariknya kedepan, memagut lebih dalam. Kepala mereka secara bergantian bergerak ke kanan dan ke kiri. Mengeksplor mulut masing-masing. Baekhyun mengeryit ketika merasakan sesuatu yang keras meggesek perutnya.
“Cha- mmhhh”
Baekhyun dengan sekuat tenaga mendorong bahu Chanyeol. Memintanya untuk melepaskan ciuman mereka. Chanyeol yang sedikit terusik kemudian melepaskan ciuman mereka namun segera beralih pada leher jenjang pria mungilnya. Memberi kecupan disana-sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...