Langit masih begitu petang ketika Chanyeol membuka matanya. Dia terbangun. Hal yang paling dia benci. Dia ingin mendapat istirahat yang cukup karena setelah menerima panggilan dari sekretarisnya, Chanyeol memutuskan untuk menyelesaikan pekerjaannya sebelum bergabung dengan darlingnya saat jam telah menunjukan pukul setengah dua belas malam.
Melirik jam dinding dikamarnya dengan malas, Chanyeol mendapati bahwa ini masih pukul dua pagi. Lebih 10 menit tepatnya. Dia bermaksud untuk menutup matanya kembali namun mengeryit bingung saat tidak menemukan Baekhyun disampingnya.
Chanyeol segera menyibak selimutnya dan turun dari ranjang. Langkahnya dia bawa menuju kamar mandi sambil memanggil suaminya itu. Chanyeol berpikir mungkin Baekhyun terbangun karena muntahnya, namun saat masuk ke kamar mandi Chanyeol tidak menemukan siapapun disana.Secara tiba-tiba Chanyeol dilanda perasaan takut juga khawatir. Dia baru saja kehilangan Baekhyun beberapa minggu yang lalu. Cukup untuk membuatnya menyumpahi dirinya sendiri.
Chanyeol segera melangkah keluar dari kamarnya. Menuruni tangga dengan tergesa-gesa. Mendapati ruang dapurnya begitu terang, perasaannya sedikit lega. Benar saja, dia menemukan pria mungilnya itu duduk dengan makanan diatas konter dapur. Semakin dekat Chanyeol bisa melihat Baekhyun yang tengah sibuk mengunyah ayam goreng ditangan kanannya.
"Dear.."
"Chanyeol ?"
Chanyeol membawa dirinya dibelakang Baekhyun dan merengkuhnya kedalam pelukan. Menghembuskan napasnya dan mengistirahatkan kepalanya dibahu suaminya. Menghempaskan pikiran-pikiran yang tadi sempat membuatnya gelisah sendiri.
"Lain kali bangunkan aku"
"M-maaf. Aku lapar.." cicit Baekhyun begitu lirih. Chanyeol segera memberi kecupan dalam diceruk leher Baekhyun sebelum melepaskan rengkuhannya.
"Hm, tidak apa-apa. Aku hanya khawatir. Kau menggorengnya sendiri ?" tanya Chanyeol ketika menemukan penggorengan masih diatas kompor. Baekhyun mengangguk.
Chanyeol tersenyum saat mendapati saus dipinggir bibir Baekhyun. Chanyeol mengangkat tangannya kemudian membersihkannya dengan ibu jarinya.
"Chanyeol mau ?" ucap Baekhyun sambil menawarkan ayam goreng yang ada dipiringnya.
Entah kenapa Chanyeol selalu menemukan Baekhyun begitu menggemaskan ketika berbicara dengan menyebutkan namanya.
"Tidak, makan saja. Aku sudah kenyang"
"Sungguh ?"
"Ya"
Kemudian Baekhyun mengunyah kembali ayam goreng madunya. Sebenarnya dia ingin tteokbeoki pedas tapi tidak memungkinkan untuk membelinya dijam seperti ini. Juga, dia tidak mungkin menyuruh Chanyeol bangun sekedar untuk membelikannya. Jadi Baekhyun memilih menggoreng ayam goreng madu, berdasar resep dari internet tentu saja.
"Oh ya Chanyeol, apakah besok kau sibuk ?"
"Ada apa, hm ?. Ada yang ingin kau lakukan ?"
"Ya, apakah kau sibuk ?" Baekhyun mengulangi pertanyaannya.
"Hm.. tidak juga. Tapi bukankah kau besok sudah mulai masuk kembali ?"
"Iya, tapi kelasku hanya sampai siang. Bisakah kita makan siang bersama ibu dan ayah ?. Aku rindu masakan kepiting ibu. Ah !, dan gurita yang dimasak pedas. Juga ikan- tunggu, kenapa aku jadi menyebutkan makanan seperti ini ?"
Baekhyun berkata jujur perihal dirinya yang ingin masakan Nyonya Park. Hanya saja, dia juga ingin agar Chanyeol bertemu orang tuanya. Semenjak kasus penculikannya, hubungan Chanyeol dan Tuan Park menjadi buruk. Baekhyun tidak bisa memikirkan bahwa dia bukan alasan sikap Chanyeol seperti itu. Paling tidak, suami juga ayah mertuanya itu bisa bertemu dan berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE LAST STEP (completed)
Romance[SEQUEL OF PERFECT 10] Matanya berpendar diatasku, bibirnya tertarik membentuk senyuman. "Chanyeol, apa itu ?" "Konsekuensimu tentu saja" "Chanyeol mhh.., Chanyeol tidak" "Aku tahu kau menyukainya, jangan bersikap seolah kau tidak" "Aaahh !" "Go on...