Menikmati panorama air tenang yang tampak kebiruan bersama seseorang yang sangat dicintai itu merupakan nikmat yang luar biasa. Dari atas kapal felucca, dua manusia berbeda jenis itu menatap kagum ke pegunungan kuning kecokelatan yang berada di tepi sungai terpanjang di Mesir. Pepohonan yang hijau juga menyejukkan mata. “Mas, aku bersyukur banget bisa ke sini sama kamu.”
“Iya, Sayang. Kita akan berjuang bersama di Universitas impian kamu.” Cowok itu merangkul sosok di sampingnya dengan erat.
“Makasih, kamu mau mendukung cita-citaku.”
“Aku yang harusya mengucapkan itu, karena kamu mau menerima lamaranku, padahal baru aja lulus dari pondok.”
Perempuan itu tersenyum menatap lekat wajah yang sudah halal baginya. “Lebih cepat lebih baik, kalau semua merestui.
“Iya, Sayang.” Cowok itu mengecup lembut kening seseorang yang berada dalam rangkulanya. ”Oh, iya, kamu kangen sama temen-temen, nggak? Kita video call, yuk!”
Jaringan telepon dua negara itu berhasil tersambung setelah beberapa menit. Keenam orang yang masih menjalin persahabatan baik itu saling bertukar pandang melalui layar handphone. Menguraikan kerinduan tentang hangatnya kebersamaan. Mengutarakan kabar dan bagaimana kehidupan baru masing-masing.
Salah satu cewek yang bersama tiga orang sahabatnya itu mewakili penyampaian pesan yang paling penting. ”Semangat, ya, kuliah di Universitas Al Azhar bersama pasangan halal. Cie.”
“Iya, gue sepemikiran sama Leha. Eh, Abid, lo harus jaga Zaraa dengan benar, dinafkahin juga.”
“Nggak usah diingatin, Rara. Abid udah kerja mengurus bisnis Om Daniel melalui online. Kuliah sambil kerja,” balas Leha.
“Eh, Bid. Kalau liburan jangan lupa pulang. Gue, Iqbal, Leha, sama Rara bakal traktir kalian, deh.” Dika berkata percaya diri
Sepasang pengantin baru itu tertawa lebar. Menikmati kesempatan yang diberikan Tuhan untuk mengukir bahagia. Menyempurnakan separuh agama tanpa didahului pacaran. Tidak mudah untuk mencapainya. Karena sebelum ijab qabul, tabir selalu ada sebagai dinding pemisah antara haram dan halal.
-End-
Thanks For Readers💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Tabir [END]
Teen FictionSebuah prinsip yang sudah mendarah daging pada diri Zaraa Keyra, membuatnya berpikir bahwa dia akan terhindar dari hitam dan putihnya jatuh cinta. Semula, di usia remaja dia hanya ingin fokus mengejar cita-cita dan menebar kebaikan. Namun, ternyata...