Dengan sedikit gemetar, Dita menarik pita yang melilit pada box itu. Namun, belum sempat ia menarik pita itu,teriakan bunda menghentikan aktivitasnya.
"Dek udah pulang?"
Dita meletakkan kembali box itu pada tempat semula. "Udah bunda," jawabnya sembari melepas sepatu sekolahnya. Pintu terbuka, memperlihatkan wajah bunda di balik pintu itu. "Loh dek, kehujanan ya, kok rambutnya basah?" Tanya bunda.
Tadi, Dita menerobos gerimis yang cukup lebat ketika perjalanan dari rumahValdo, pasalnya jika menunggu hujan benar benar reda, detik ini pun Dita belum bisa pulang karena diluar masih gerimis. Maka dari itu ia memutuskan untuk pulang menerobos gerimis. "Nggak di jemput kakak?"
"Nggak, tadi adek dianter temen"
Bunda hanya mengangguk sebagai jawaban, sebelum bunda bertanya tanya lebih detail, Dita mengalihkan pembicaraan nya. "Bunda, box itu dari siapa?"
"Tadi ada kurir dateng, katanya buat adek. Belum lama kok, sebelum bunda mandi tadi," jelasnya.
Dita hanya mengangguk paham. "Dari siapa emang,pacar?" Tanya bunda membuat Dita membelalak kan matanya. "Eng-nggak bunda, tadi kan adek nanya ke bunda dari siapa ya berarti adek nggak tau dari siapa"
Kini,pandangan mereka terfokus pada mystery box yang ada di atas meja belajar milik Dita. Dita mencoba meraih box itu kembali. "Dibuka aja dek kalau penasaran," saran bunda.
Lagi dan lagi, Dita kembali mengurungkan niatnya untuk membuka box itu dan memilih untuk beranjak dari kasur dan menyegarkan badan. "Nanti aja deh bunda, adek mau mandi dulu, keburu dingin ntar."
..."Bang,"
Valdo hanya menoleh ke arah adiknya. "Ajarin dong," kata Cecil menunjukkan buku pr nya. Sejenak, Valdo mengamati tulisan tulisan yang ada di dalam buku itu. "Lo nanya gue soal kimia?"." Gue anak fisika kalau lo lupa," jawab Valdo.
Cecil memutar bola matanya malas. "Ya elo sih baru bilang sekarang," kata Valdo. "Emang apa bedanya?"." Emang kalau aku nanya nya tadi, abang bisa jawab?" Tanya Cecil.
"Bisa lah,"
"Masa bisa gitu, kalau tadi bisa kenapa sekarang nggak bisa?"
"Masa kepintaran gue udah hilang, kan udah lewat jam lima sore," jawab Valdo asal. Dan dengan polosnya Cecil nampak berpikir terlebih dulu sambil mengangguk-angguk. "Kayak cinderella gitu?" Tanya Cecil polos.
"Nah iya gitu,"
"Masa aktifnya diperpanjang dong," usul Cecil.
Valdo terkekeh pelan mendengar jawaban adiknya itu. "Kek kartu perdana aja di perpanjang,bego bego".
"Enak aja, abang kira aku percaya sama omongan abang?""Lha tadi usul buat memperpanjang masa kepintaran gue, berarti lo percaya," kata Valdo. "Yaa tadi aku cuma ngetes abang aja,"
"Ngetes ngetes, bilang aja percaya,"
"Udah lupain, jadi gimana abang bisa bantu nggak?" Tanyanya lagi.
"Nggak paham," jawab Valdo singkat.
"Lo punya kontaknya Dita kan?"
"Punya,"
"Coba tanya ke dia aja, dia kan anak kimia,"
"Ide bagus," kata Cecil dengan wajah semangat dan senang menemukan solusi. Cecil meraih benda pipih berwarna gold itu kemudian mulai sibuk dengan benda itu.
"Tapi lo tanya dulu dia sibuk nggak, kalau sibuk jangan,"
"Iya,"
...
KAMU SEDANG MEMBACA
Planet Atom
Teen FictionTerjebak diantara memilih melupakan tapi takut gagal atau membiarkan perasaan itu tetap ada namun takut dia tidak memiliki rasa yang sama. Ya,itu yang saat ini Dita rasakan. Terjebak dengan orang yang seharusnya sudah hilang dari circle Dita. kalau...