Bab 32: Gensi atau nggak peduli?

90 17 9
                                    

Yang cowok gengsi yang cewek ngira kalau si cowok udah nggak peduli. Selucu itu ternyata.
....

"Itu masih kotor adit," tunjuk Dita ke arah lantai yang masih ada debu bekas injakan sepatu. Dita saat ini sedang berada di depan kelasnya, mengawasi teman teman se kelasnya yang ada jadwal piket hari ini.

"Yaelah dit, nanti biar yang lain aja. Yang penting gue udah piket, "

"Yang lain kan bisa lap kaca, ngepel, nyiram tanaman, masih banyak adit."

"Iya adita," ucapan Adit yang sedikit terpaksa itu membuat teman teman yang berada di depan kelas tertawa. Apa lagi nama mereka mirip. Adit dan Adita.

"Awas aja ntar kalau lo nggak piket," kata Adit kemudian masuk ke dalam kelas.

"Hello, gue piketnya selasa ya" teriaknya. Dita memang sering menyuruh orang untuk melakukan piket, karena Dita adalah orang yang harus rapih, bersih dan wangi.

Dita mematung ketika melihat Fian dan Valdo yang lewat di hadapannya. "Kok Valdo diem aja ya, kenapa dia nggak nanya soal cowok itu ya padahal tadi fian nyuruh rora buat nanya ke gue, dia juga nggak minta maaf soal kejadian kemarin di resto. Apa dia udah nggak peduli sama gue?" Tanyanya dalam hati.

"Apa gue keterlaluan sama kak meldy kemarin?"

"Terus gara gara itu dia jadi benci sama gue?"
....

Saat sudah melewati kelas Dita. "Yan, kok Dita nggak mau ngajak gue ngomong ya, apa dia masih marah sama gue."

"Ya elo sih, cewek itu nggak bisa di bentak. Lah elo kemarin udah nge bentak pakek nyudutin dia segala. Dan yang lebih parahnya lagi lo malah belain cewek lain, sakitnya berlipat lipat itu."

"Gue se salah itu?. Kapan sih gue nggak salah, kayaknya dari dulu gue mulu yang salah "

"Lah baru sadar?. Makannya minta maaf"

Mereka memasuki kelasnya dan mulai duduk di bangkunya. Valdo menghembuskan nafas nya kasar. "Ya gue bukannya nggak mau minta maaf yan, tapi-"

"Tapi apa? Gengsi?"

"Apa ya, nggak tau lah yan. Ribet"

"Apa mau gue aja yang minta maaf ke Dita, ntar kalau Dita nanya kenapa nggak lo sendiri yang minta maaf ke dia tinggal gue jawab aja, valdo gengsi dit"

Valdo membulatkan matanya ketika mendengar ucapan itu dan spontan berkata "ya kali kayak gitu yan, kelihatan nggak ada mentalnya dong gue sebagai cowok."

"Makannya, lo minta maaf duluan."

Valdo menghela nafasnya kemudian berkata "oke, gue yang minta maaf duluan. "
....
Jam ke dua dimulai, hari ini pembelajaran Matematika kelas kimia tiga di suruh Bu Atun  untuk mengerjakan latihan soal akhir semester satu, iya minggu depan mereka sudah melaksanakan penilaian akhir semester satu.

"Karena minggu depan kita sudah melaksanakan penilaian akhir semester satu, hari ini ibu akan bagikan soal latihan untuk kalian,"

Lembar per lembar Bu Atun membagikan soal itu merata ke seluruh siswa. "Ada sekitar tujuh puluh soal, dan tiga puluh persen dari soal yang ibu bagikan akan keluar nanti waktu tes. Jadi, pahami baik baik, kerjakan betul betul."

Planet AtomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang