Akhir Cerita

168 21 8
                                    

Bumi tanpa penghuni
tidak akan berarti
....

"Halah gaya lo ra ra, mau juga lo sama Fian," kata Nadia ketika melihat Fian datang ke kelas kimia dan menjemput Aurora, dan saat ini Aurora sedang berada di rangkulan Fian sambil tertawa mendengar perkataan Nadia.

"Jangan lupa ntar malem ke rumah gue," ucap Sindy mengingatkan Aurora yang sudah pulang duluan.

"Rora rora," kata Sarah sambil menggelengkan kepalanya.

Tak berselang lama Valdo datang menghampiri Dita. Belum juga Valdo mengajak Dita untuk pulang bersama, teman temannya sudah tahu duluan. "Ini juga,mau ngajak Dita pulang bareng kan?" Tanya Sarah dan Valdo hanya mengangkat alis sambil tersenyum

"Temen gue habis nih lama lama". "Lo nggak ikut ikutan kan sin?" Tanya Nadia.

"Ikutan apa?"

"Ikutan di jemput"

"Di jemput pakek kendaraan? Mendingan gue panggil doraemon minta pintu kemana saja, lebih praktis, bye orang orang bucin."

Suara Sindy dan gelak tawa itu mengakhiri pertemuan mereka sebelum pulang ke rumah masing masing. "Lo mau nganterin gue balik?"Tanya Dita. "Di suruh mamah"

"Mama?" Kata Dita memastikan.

"Mama gue, kalau lo mau panggil mama juga boleh sih."

"Kenapa mama lo nyuruh lo buat anterin gue balik?"

"Tadi pagi lo ketemu mama gue kan? Mama tau kalau lo naik kendaraan umum, makannya nyuruh gue aja. Udah  lah, kebanyakan tanya"

Seperti biasa Valdo menarik dasi Dita agar Dita ikut dengannya. Valdo membawa Dita ke parkiran. "Ini ketiga kali nya lo naik motor gue," ujarnya kemudian Dita menaiki motor Valdo.

"Lo ngitung? Kurang kerjaan banget, hidup lo kayaknya tentang seputar hal yang nggak bermutu deh, se nggak penting itu hidup lo?"

"Lo perhatiin gue ya sampek lo apal gitu, hidup lo kayaknya cuma tentang gue deh, se suka itu lo sama gue?"

Dita tidak merespon ucapan Valdo, hanya tersenyum di balik punggung Valdo. Menikmati terpaan angin sore di atas motor adalah sesuatu yang menyenangkan.

"Dit"

"Ha?"

"Sebenernya yang buat lo suka sama gue apa?"

"Ha? Segernya es kelapa muda? Iya sih emang seger."

Valdo mengerutkan kening nya dan tertawa ketika mendengar jawaban Dita yang jauh banget dari pertanyaan. "Kenapa ketawa?"

"Gue salah denger ya?, plis jangan ajak gue omong diatas motor. Gue jadi ngerasa kek orang cenggoh tau nggak"

"Emang," ucap Valdo pelan.

Motor Valdo berhenti di suatu tempat yang tidak asing bagi keduanya. Tempat ini, tempat pertama yang dikunjungi Valdo saat membonceng Dita naik motor. Yups, ini tempat yang dulu pernah digunakan untuk menggelar festival musik dan makanan, tapi kali ini hanya beberapa pedagang saja yang berjualan.

Karena tidak ada festival bulan ini, maka tidak ada musik musik yang mengiringi langkah mereka. Di ujung barat ada deretan makanan berkuah dan di ujung timur ada beberapa makanan yang tidak berkuah, ada juga yang menjual minuman.

Dari parkiran Dita mengedarkan pandangannya kemudian bertanya. "Bukannya bulan ini nggak ada festival?" Tanya Dita.

"Emang enggak, tujuan gue ke sini bukan buat nonton festival. "

Planet AtomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang