BAB 36: kesalahpahaman

85 13 14
                                    

Menebak nebak apa yang sebenarnya terjadi adalah sesuatu yang membingungkan.
Tidak ingin menanyakan tapi ingin tahu kebenaran.
...

Suara teriakan sesekali bergema memekakkan telinga orang yang berada di ruang itu, tak hanya Cecil, Valdo dan Fian pun ikut menjerit ketika sesuatu yang menyeramkan terlihat di layar laptop yang saat ini menyala memutarkan suatu adegan di film horor.

Iya, Fian dan Valdo benar benar menuruti permintaan gadis kecil itu untuk menemaninya menonton film horor di tengah malam seperti ini. "Bang takut," kata Cecil sambil berlindung dibalik lengan kakaknya itu.

"Udah tau takut ngapain di tonton bocil," ucap Valdo meledek.

"Kepo sama alur nya, kata temen temen bagus," jawabnya.

Melihat Cecil yang tengah ketakutan membuat Fian memperoleh satu ide untuk membuat Cecil tambah ketakutan. "Tante," ucap Fian sambil mengangguk sopan seolah olah ia benar benar melihat Mama Rika. " Tanya Fian pura pura. "Eh itu nyokap lo bukain pintu dulu"

"Tante? Mana?" Tanya Cecil celingukan mencari keberadaan mamanya.

"Itu di depan pintu masa nggak lihat?"

"Nggak ada" kata Valdo dan Cecil bersamaan. "Kalau nyokap gue pulang pasti ketok pintu dulu terus masuk sendiri, lagian belum ada suara mobil masuk," jelas Valdo.

"Yaampun, itu nyokap lo pakek baju putih"

"Mana ada orang tadi mama pakek baju warna biru kok"

"Terus itu siapa?" Tanya Fian yang menunjuk pintu utama yang sedikit terbuka dan dari dalam bisa melihat ke luar rumah.

Cecil dan Valdo melempar pandangan kemudian Cecil refleks memeluk Valdo dan berkata "jangan jangan, aaa" Cecil dan yang lain kembali menjerit ketika laptop itu kembali memunculkan makhluk seram yang merupakan bagian dari alur cerita di film itu. Sebenarnya mereka menjerit karena suara audio dalam film itu cukup mengagetkan.

"Bang takut," katanya dipelukan kakaknya. "Yaudah nggak usah nonton," ucap Valdo sembari menutup layar laptopnya. Tak lama dari itu, suara ketokan pintu membuat semuanya diam tak berkutik, Fian dan Valdo hanya saling lempar pandang.

"Abang, itu siapa?" Tanya Cecil yang masih berada di dekapan Valdo.

"Mama kayaknya"

"Emang tadi lo denger suara mobil masuk?" Tanya Fian kemudian Valdo menggeleng sebagai jawaban.

"Berarti bukan mama"

"Kalau bukan nyokap lo siapa dong? Kan penguni rumah ini cuma kalian, selain gue siapa emang yang bertemu tengah malem gini?"

"Nggak pernah ada sih yan"

Suara ketokan pintu kembali terdengar membuat mereka merinding. "Jangan jangan yang ngetok pintu itu yang tadi lo lihat putih putih di depan pintu," kata Valdo mengarang kemudian Fian juga ketakutan sendiri membuat mereka teriak kemudian mengambil bantal sofa untuk menutup mata mereka.

Mereka terus berlindung dibalik bantal sofa sampai akhirnya ada yang menyentuh pundak Valdo dan Cecil membuat keduanya menjerit. "Hei kalian kenapa?" Suara yang sangat familiar itu membuat mereka menjauhkan bantal sofa yang menutup i wajah mereka.

Planet AtomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang