Bab 21 : Random

101 19 16
                                    

Kadang, kejadian tanpa sengaja membuat kita mengukir memori baru yang mungkin tidak akan terjadi dua kali setelah ini
....

Kegiatan Outing Class hari ini cukup padat, semua fokus pada kelas masing masing, apalagi Dita dan Valdo sudah beda jurusan, nggak ada peristiwa menyenangkan kali ini.

Tapi, ada satu kejadian yang bakal aku ceritain kali ini.

"Nad, geser dong. Gue nggak kebagian tempat tidur," pinta Aurora. Langit sudah gelap, bulan dan bintang menjadi cahaya tambahan pada malam hari ini. Setelah tadi kegiatan pentas seni, mereka di suruh untuk cepat tidur karena besok pagi mereka sudah harus pergi dari tempat itu.

"Segini, cukup?" Tanya Nadia setelah menggeser tubuhnya. "Iya udah,"

"Sarah, buruan masuk udah malem," suruh Dita. Tidak ada respon dari Sarah, Dita kembali mendekat ke Arah Sarah dan menyenggolnya.

"Eh, dit. Kenapa?"

"Sar, jangan ngelamun ih malem malem, serem tau, masuk yuk "

Sarah hanya tertawa mendengar ucapan Dita barusan. Mereka akhirnya masuk ke dalam tenda dan menutupnya. "Eh liat bantal leher aku nggak?" Tanya Dita pada orang yang berada di dalam tenda.

"Sstt, pelan pelan dit, Sindy udah tidur" kata Aurora.

"Ada yang liat bantal leher aku nggak?" Tanyanya lagi pelan. "Oh, ini, udah ketemu," kata Dita setelah menemukan barang yang ia cari.

Ketika posisi tidur mereka sudah nyaman dan mata mereka mulai terpejam, Ada suara tawa seorang perempuan.

"Hi hi hi hi "

"Ha ha ha ha"

Mendengar hal itu Dita menyenggol Sarah dan Nadia yang berada di sampingnya. Suara itu mulai keras membuat Dita menggenggam erat tangan Nadia dan Sarah, begitupun sebaliknya.

Aurora bangkit dari tidurnya dan lari mendekat ke arah Dita, Nadia dan Sarah. "Eh...sindy kenapa?" Tanya Aurora dengan nada takut. "Itu suara Sindy?" Tanya mereka pelan. Aurora mengangguk.

"Sin, sindy..." Panggil mereka.

Tak ada respon dari Sindy, ia hanya tertawa terbahak bahak. "Hwaa!!" Hal itu membuat orang yang berada di tenda semakin takut dan keluar dari tenda.

"Eh sindy kenapa?" Tanya Aurora lagi.

"Apa sindy kesurupan?" Celetuk Nadia.

"Terus gimana dong?" Tanya Dita.

Mereka hanya terdiam takut sembari mendengarkan suara Sindy yang masih tertawa terbahak bahak. Kadang Sindy diam lalu tertawa lagi. Ada apa ini?.

"Eh lo pada ngapain sih?"

Mereka menoleh ke arah sumber suara. "Eh, do, tolongin dong, sindy kesurupan" Kata Dita refleks ketika tahu bahwa orang yang menegur nya tadi adalah Valdo.

"Ha? Kesurupan?" Kaget Valdo dan Fian bersamaan. "Iya, lo nggak denger ada suara ketawa?" Kata Nadia.

Mereka diam sejenak kemudian membelelakkan mata ketika mendengar jelas suara itu. "Yan, panggil guru yan" titah Valdo. " kelamaan do," kata Fian.

"Terus siapa yang bakal ngusir setan di tubuhnya sindy? Kita?" Tanya Valdo.

"Ya iya lah, bacain ayat kursi gih" titah Fian.

"Terus masuk ke dalem tenda gitu? Ya kali yan, nanti di sangka ngapa ngapain lagi, nggak ah, panggil guru cepat,"

"Ya ayo bareng,"

Planet AtomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang