Prolog

18.6K 720 10
                                    

Tiga tahun yang lalu

Kesembilan gadis tengah berkumpul di depan tv. Mereka tengah asik menonton film kartun Minion kesukaan adik bungsu mereka.

Tok tok tok~

"Kak Irene itu ada yang ngetok pintu" Beritahu gadis berponi.

"Udah ada bel masih aja ketok pintu, kampungan" Sinis gadis bermata kucing.

"Kan bel rumah kita mati ya Kwon Jennie!" Sewot gadis yang paling tinggi diantara mereka.

"Seulgi buka sana gue males" Irene, si sulung menyuruh adiknya bernama Seulgi.

"Dih lo pikir gue gak males apa? yang lain aja!" Sewot Seulgi.

"Berani ngelawan sama gue!" Irene menatap tajam adiknya itu.

"Ya enggak lah" Seulgi tertunduk, tak berani menatap mata kakaknya.

"Wendy lu aja sana yang buka pintunya, lu kan adik gue" Seulgi berganti menyuruh Wendy, adik kembarnya.

"Ogah" Tolak Wendy.

"Gak boleh ngelawan sama kakak lo!!!" Ucap Seulgi sambil melotot agar Wendy menurutinya.

"Kakak cuma beda lima menit aja, gak usah sok keras" Acuh Wendy.

"Jisoo sana buka pintu"

Tidak berhasil memerintah adik kembarnya, Seulgi beralih menyuruh Jisoo, adik dibawah satu tahun dari nya.

Gadis yang disebut namanya tidak merespon sama sekali, dia hanya diam seperti patung.

"Kak Jisoo lagi cosplay jadi batu kak, gak akan bergerak sampe kewarasannya kembali" Ucap gadis berambut blonde sambil mengunyah makanan. Ini bukan yang pertama kali Jisoo berlaku seperti itu jadi mereka biasa saja walaupun di dalam hati mereka ada niatan untuk membuang gadis itu.

"Yaudah sana lu Rosé buka pintu" Suruh Seulgi kepada adiknya yang bernama Rosé.

"Kan yang disuruh sama kak Irene lu kak, kenapa jadi nyuruh-nyuruh orang lain si!" Sinis Jennie.

"Tau lu kak, lo yang disuruh kak Irene. Malah lu nyuruh orang lain" Ucap Joy ikut-ikutan Jennie.

"Lo berdua mendingan berantem aja deh! Dari pada akur bikin orang kesel" Kesal Seulgi.

"Lah bukannya seneng ade-adenya pada akur. Malah marah-marah, gak jelas lu kak" Saut gadis berponi.

"Cukup! Gue suruh lu buka pintu ya Seulgi bukan nyuruh lu buat nyuruh-nyuruh yang lain buka pintu! Sekarang cepetan buka pintu atau gue bilang sama appa dan eomma buat motong uang jajan lo karena gak nurutin ucapan gue!" Ancam Irene.

Seulgi berdecak kesal tapi tetap menuruti perkataan kakaknya itu untuk membukakan pintu. Bisa bahaya kalau uang jajanya di potong, gak bisa beli pringless.

Klek~

"Lee ahjussi"

"Saudara-saudara kamu ada dirumah semuanya?" Tanya Lee ahjussi, Seulgi mengangguk sebagai jawabannya.

"Saya mau bicara penting sama kalian" Ucap Lee ahjussi.

"Silakan masuk" Ucap Seulgi menggeser tubuhnya mempersilakan Lee ahjussi masuk.

Lee ahjussi atau Lee Min Ho adalah sekertaris ayah kesembilan gadis Kwon tersebut.

Seulgi membawa Lee ahjussi menuju ruang tamu dan menyuruhnya duduk disana sementara gadis itu memanggil saudara-saudaranya.

"Ada apa Lee ahjussi?" Ucap Irene duduk begitu juga kedelapan adiknya yang ikut duduk.

"Ada kabar buruk untuk kalian" Ucap Lee ahjussi menatap sendu kesembilan gadis Kwon tersebut.

Kesembilan gadis Kwon hanya diam saja, menunggu ucapan selanjutnya sekertaris sekaligus sahabat ayahnya tersebut.

"Pesawat yang di tumpangi ayah dan ibu kalian mengalami kecelakaan" Lanjut Lee ahjussi.

Brak~

"Jangan bercanda, gak lucu!" Marah gadis berponi memukul meja dengan keras.

"Lisa gak boleh kaya gitu" Tegur Jisoo lalu menarik Lisa agar duduk kembali. Lisa menurut lalu duduk kembali.

"Bilang itu semua gak bener, Lee ahjussi?" Lirih gadis Kwon yang paling muda menatap penuh harap Lee Min Ho jika perkataannya hanya gurauan saja dengan mata yang sudah berkaca-kaca, siap menangis.

"Maafkan saya Yeri, itu semua benar" Jawab Lee ahjussi menundukkan kepalanya. Laki-laki itu juga merasa sedih. Dia sudah bersahabat cukup lama dengan ayah dari kesembilan gadis Kwon bahakan sudah menganggap nya sebagai saudaranya sendiri. Jadi dia merasa sedih kehilangan ayah dari kesembilan gadis Kwon itu.

Kesembilan gadis Kwon itu langsung menangis, meraung-raung memanggil kedua orang tua nya. Mereka sama sekali tidak terima dengan kenyataan yang baru mereka ketahui. Mereka belum siap kehilangan pemimpin dan pelindung mereka.

"Hiks... Apakah jasadnya sudah ditemukan?" Tanya Irene  dalam tangisannya.

"Jasad mereka belum ditemukan, tapi saya sudah mengirimkan tim untuk mencari keberadaan jasad orang tua kalian" Beritahu Lee ahjussi.

"Saya hanya ingin menyampaikan itu saja. Saya pamit dulu" Ucap Lee ahjussi, pamit.

 "Saya turut berduka cita" Lanjutnya lalu bangkit dari duduknya, membungkukkan badan kearah kesembilan gadis tersebut setelah itu beranjak pergi dari sana.

"Kak bilang sama gue ini semua cuma mimpi kan? Ini gak bener kan kak? Eomma sama appa masih ada di Jepang kan kak?" Isak Yeri menatap Irene yang duduk di sampingnya.

Memang ayah dan ibu mereka berada di Jepang untuk urusan bisnis dan hari ini jadwal mereka pulang ke Korea.

Dengan tangisan yang semakin kencang, Irene hanya mampu memeluk adik kecilnya itu tanpa sanggup mengeluarkan satu kata pun.

Kesembilan gadis itu berpelukan dengan tangisannya yang semakin kencang. Mereka masih belum terima kenyataan kedua orang tuanya pergi meninggalkan mereka.

_____________

Note :

Aku cuma mau revisi yang typo2 aja, ceritanya masih sama.

My Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang