Part 29 (Pulang)

2.6K 228 6
                                    

Hari ini Jisoo sudah diperbolehkan pulang. Mereka berdelapan tengah merapihkan pakaian dan beberapa barang mereka.

Sementara Jisoo hanya berbaring diatas brankar sambil menunggu saudara-saudaranya merapikan barangnya. Gadis itu tidak bisa kemana-mana, karena pergelangan kakinya yang patah belum sembuh.

Setelah selesai merapihkan barang-barang, Irene mengambil kursi roda yang tadi diletakkan di sudut ruangan lalu mendorongnya kearah brankar Jisoo.

Irene menyuruh Lisa untuk menggendong Jisoo dan menaruhnya ke kursi roda.

Lisa dengan perlahan mengendong Jisoo lalu mendudukkannya diatas kursi roda. Setelah itu Irene mendorong kursi roda Jisoo keluar dari ruangan diikuti yang lainnya sambil membawa barang-barang mereka.

Setelah sampai didepan rumah sakit, Seulgi, Wendy dan Jennie melangkah ke parkiran untuk mengambil mobil sementara yang lain menunggu di depan rumah sakit.

Mereka membawa 3 mobil untuk pulang, karena barang bawaannya sangat banyak jadi tidak cukup hanya satu mobil saja.

Setelah beberapa menit berlalu, mobil yang dikendarai Seulgi, Wendy dan Jennie datang.

Irene dan Jisoo masuk ke mobil yang di kendarai Seulgi, Joy dan Yeri masuk ke mobil yang dikendarai Wendy, Rosé dan Lisa masuk ke mobil yang dikendarai Jennie.

Setelah semuanya masuk, mobil langsung melaju pelan. Mobil Jennie yang paling depan, di tengah mobil Seulgi dan paling belakang Wendy.

Setelah menempuh 1 jam perjalanan, akhirnya mereka sampai juga dirumahnya.

Jisoo tersenyum bahagia melihat rumahnya lagi yang sangat dia rindukan, sudah sebulan lebih dia tidak melihat rumahnya.

Irene mengeluarkan kursi roda Jisoo dari bagasi mobil lalu mendorongnya kearah Jisoo yang masih duduk di dalam mobil. Dengan perlahan Jisoo digendong Lisa lalu di dudukannya ke kursi roda.

Setelah Seulgi, Wendy dan Jennie memarkirkan mobil kedalam garasi, mereka semua masuk kedalam rumah.

"Kok gelap banget si, lo lupa bayar listrik kak?" Tanya Jisoo ke Irene. Gadis berbibir love itu bingung kenapa keadaan rumahnya sangat gelap sekali.

"Enggak kok, gue selalu bayar" Jawab Irene jujur, memang gadis itu tidak pernah lupa membayar listrik.

Irene terus mendorong kursi roda hingga sampai di ruangan tempat mereka bersembilan berkumpul, yaitu depan TV.

Tiba-tiba lampu menyala.

"Surprise!"

Jisoo terkejut melihat sahabat-sahabatnya.

"Happy birthday to you happy birthday to you happy birthday happy birthday happy birthday to you"

Saudara dan sahabatnya Jisoo menyanyikan lagu ulang tahun untuk gadis berbibir love itu.

Tepat dihari Jisoo diperbolehkan pulang adalah hari ulang tahun gadis itu.

"Tiup lilinnya" Ucap Nayeon sambil menyodorkan kue tart dengan lilin yang menyala.

"Make a wish dulu" Ucap Seulgi.

Jisoo memejamkan matanya lalu berdoa, setelah itu meniup lilinnya.

Mereka pun bersorak gembira setelah lilin di kue tart itu mati.

"Gue kira kalian lupa" Ucap Jisoo sambil menatap saudara-saudaranya.

Jisoo kira saudara-saudaranya lupa, karena tepat pukul 12 malam tadi saudaranya tidak ada yang memberikan surprise atau sekedar ucapan selamat ulang tahun untuknya. Malah saudaranya tertidur semua seakan tidak ada yang istimewa.

My Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang