Part 27 (Siuman)

3.3K 288 6
                                    

Sudah sebulan Jisoo dirawat di rumah sakit, gadis itu belum terbangun juga dari tidurnya. Saudara-saudara tetap setia menunggu Jisoo membuka matanya.

Mereka percaya Jisoo bisa melewati masa kritisnya lagi dan kembali bersama mereka.

Lagi? Iya Jisoo kritis lagi karena ada yang mencoba membunuhnya.

Flashback

"Ji udah tiga minggu loh, lu gak ada niatan bangun apa?"

Sekarang hanya Irene yang menunggu Jisoo, yang lainnya sedang makan malam di kantin rumah sakit.

"Ji kita semua kangen sama lu loh"

Irene menghela nafas panjang
"Ji gue keluar bentar ya, Lee ahjussi mau bahas kerajaan dulu"

Irene beranjak keluar dari kamar rawat Jisoo, sebelum itu dia mencium kening Jisoo baru keluar.

Klek~

Pintu kamar rawat Jisoo terbuka, menampakkan seorang laki-laki tampan. Laki-laki itu melangkah mendekati brankar Jisoo.

"Hai Ji" Sapa laki-laki itu lalu duduk di kursi dekat brankar.

"Lu tau gak Ji gue nyesel banget udah jadiin lu taruhan"

"Setelah lu mutusin gue, gue frustasi banget. Kaya separuh jiwa gue pergi"

Laki-laki itu meraih tangan Jisoo.
"Gue cinta sama lu Ji, gue mohon lu bangun dan bilang ke gue lu cinta juga sama gue"

Laki-laki itu menunduk, menahan sesak di dadanya. Dia sangat mencintai Jisoo, tapi dia juga sadar apa yang dilakukannya terhadap Jisoo itu salah.

Tangan Jisoo yang digenggam laki-laki itu bergerak, tapi laki-laki itu tidak menyadarinya.

Perlahan mata gadis cantik itu terbuka. Jisoo melihat di sekeliling ruangan yang sangat asing menurutnya.

Merasa ada yang menggenggam tangannya, Jisoo melihat kearah tangannya yang di genggam.

"Jinyoung" Lirih Jisoo.

Laki-laki yang masuk dan menggenggam tangan Jisoo adalah Jinyoung, mantan pacar gadis cantik itu.

"Jisoo" Jinyoung menatap Jisoo dengan bahagia.

"Aku seneng kamu sadar" Lanjut dengan senyuman yang merekah.

"Pe-pergi" Dengan seluruh tenaga yang dimilikinya, Jisoo mengusir Jinyoung.

"Aku gak mau, aku mau terus sama kamu Jisoo" Ucap Jinyoung mempererat genggamannya.

"Le-lepas" Jisoo mencoba menghentak tangan yang di genggam Jinyoung dengan tenaga yang dia miliki agar genggaman Jinyoung lepas. Tapi sia-sia, genggaman mantannya itu tidak terlepas.

"Aku mau kamu jadi pacarku dulu, baru aku akan melepaskan tangan kamu"

"Jangan harap itu terjadi bajingan!" Marah Jisoo.

"Argkhh!" Jisoo memegangi kepalanya yang tiba-tiba sakit.

"Jisoo kamu kenapa sayang?" Jinyoung panik melihat Jisoo yang tiba-tiba merintih kesakitan memegangi kepalanya.

"Pergi bajingan! Argkhh!" Jisoo mengerang kesakitan memegangi kepalanya.

"Jisoo--"

"Sampai mati pun, gue gak akan mau balikan sama lu Jinyoung!" Jisoo memegangi dadanya yang tiba-tiba sesak.

"Jisoo--"

"Pergi bangsat! Gue benci sama Lo!" Dengan sisa tenaganya, Jisoo mengusir Jinyoung lagi.

Jinyoung bangkit dari duduknya, mukanya terlihat sangat marah.

My Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang