Part 44 (Akhirnya)

3.3K 291 47
                                        

Betapa terkejutnya mereka berlima, melihat Seulgi terlepas dari ikatannya. Anak buah yang menodongkan pisau ke leher Seulgi, tertusuk pisau di bagian perutnya, mereka yakini itu pasti ulah Seulgi.

Dengan cepat Jimin berlari kearah gadis itu, lalu memeganginya dan menyeretnya kearah teman-temannya berdiri.

Plak~

"Berani-beraninya ya lo nusuk anak buah gue!" Suho menampar dengan keras pipi Seulgi hingga sudut bibirnya berdarah.

Bruk~

Seulgi tersungkur ke lantai, samping Lisa. Setelah Jimin dengan tega menendang kaki Seulgi lalu mendorong gadis itu.

"Anjing Lo!" Umpat Seulgi.

Bugh~

Seulgi ingin bangkit, tapi keduluan wajahnya di pukul dengan sangat kencang oleh Jimin, membuat gadis itu tidak jadi bangkit.

"Bangsat Lo!"

Bugh~

Seulgi mendapatkan pukulan lagi dari Jimin, membuat pipi mulus gadis itu membiru.

"Lo harus ngerasain rasa sakit yang gue rasain, waktu lo mukulin gue" Ucap Jimin lalu mengangkat kakinya ingin menendang gadis bermata sipit itu.

Seulgi yang sedang terbaring di lantai dengan mode lemotnya, hanya memperhatikan saja apa yang ingin Jimin lakukan kepadanya, tidak ingin menghindar.

Memang disaat-saat mendesak, kadang-kadang Seulgi suka lemot seperti Rosé.

"Argkhh!"

Lisa berteriak kesakitan, saat kaki Jimin dengan sangat kencang menendang punggungnya.

"Lisa!" Seulgi tersadar dari mode lemotnya, saat mendengar teriakkan kesakitan adiknya itu.

Lisa mendapatkan tendangan di punggungnya, karena melindungi Seulgi yang sedang diam saja sambil memperhatikan Jimin yang akan menendangnya.

Dengan sisa tenaganya, gadis itu mendekati Seulgi yang terbaring disampingnya lalu memeluk kakaknya itu.

"Bego! Ngapain lo diem aja si kak! Bukannya menghin--"

Ucapan Lisa terhenti saat, punggungnya ditendang lagi oleh salah satu dari kelima laki-laki. Dia adalah Daniel.

Gadis berponi itu memejamkan matanya, menahan rasa sakit yang di punggungnya.

Melihat Daniel menendang Lisa, yang lainnya jadi ikutan menendang Lisa secara bersamaan.

"Lisa!"

"Kak Lisa!"

Saudara-saudaranya semakin keras menangisinya, saat melihat Lisa terus ditendang punggungnya oleh kelima laki-laki itu.

Gadis berponi itu hanya bisa memejamkan matanya, menjerit kesakitan dalam hatinya. Merasakan sakit yang luar biasa di punggungnya akibat tendangan tidak berperasaan kelima laki-laki itu.

"Stop anjing!" Ucap Wendy

"Berhenti setan!" Ucap Jennie

"Bangsat stop!" Ucap Joy

"Anjing gue bakal bunuh kalian!" Marah Rosé

"Berhenti babi!" Ucap Jisoo

"Dasar iblis kalian!" Ucap Irene

"Berhenti gue mohon!" Ucap Yeri.

Irene, Wendy, Jisoo, Jennie, Joy, Rosé dan Yeri menangis semakin keras, sambil mengumpat hingga memohon kepada kelima laki-laki itu untuk berhenti menendangi Lisa.

My Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang