Part 24 (Tidur)

3.2K 273 8
                                        

3 hari sudah berlalu, Jisoo sudah melewati masa kritisnya, tapi gadis itu belum sadar, masih setia menutup matanya. Jisoo juga sudah di pindahkan ke kamar VVIP rumah sakit.

Alat-alat medis yang menempel di tubuh Jisoo juga sudah dilepaskan, hanya tinggal alat bantu pernapasan yang masih Jisoo butuhkan.

Selama 3 hari itu Irene, Seulgi, Wendy, Jennie, Joy, Rosé, Lisa dan Yeri tidak beranjak dari rumah sakit sedikit pun. Mereka setia menunggu Jisoo siuman.

Tidak ada yang sekolah, kuliah maupun bekerja. Yang mereka lakukan hanya menunggu Jisoo terbangun dari tidurnya.

Sebenernya Irene sudah memaksa adik-adiknya untuk melakukan kewajiban mereka yaitu sekolah dan kuliah karena itu penting tapi mereka menolaknya karena ingin menunggu Jisoo siuman. Akhirnya Irene mengalah dan membiarkan mereka untuk tetap menunggu Jisoo.

Untuk masalah pekerjaan, Irene meminta Lee ahjussi untuk mengurus semuanya pekerjaan nya. Jika ada hal yang tidak bisa Lee ahjussi urus baru dia akan ke kantor untuk menyelesaikan nya.

Sementara pekerjaan Lisa, gadis itu meminta asistennya untuk menolak semua yang ingin menggunakan jasanya.

Lisa mempunyai asisten untuk mengurus penerimaan dan penolakan yang akan di foto oleh Lisa, dia gak mau repot untuk ngurus sendiri.

Tok tok tok~

Klek~

Seorang perempuan masuk kedalam kamar rawat Jisoo.

"Lisa-ya mianhae" Gadis itu mendekati Lisa yang sedang duduk di sofa.

"Kenapa?" Tanya Lisa menatap asistennya.

"Tuan Kim maksa lo buat foto dia sama keluarganya. Dia ngancem kalo lo gak mau nerima dia bakalan bakar studio kita. Jadi gue terpaksa menerimanya" Ucap gadis itu.

Saudara-saudara Lisa sedikit terkejut mendengar perkataan asisten Lisa.

"Yaudah gak papa, nanti kita pindah studio aja" Pasrah Lisa, beginilah berurusan sama orang kaya yang lagi pasrah akan keadaan.

"Ya gak bisa begitulah bego!" Marah asistennya yang tidak puas dengan perkataan bos nya itu.

"Gak bisa gimana kak Sorn? Gue kaya, gue bisa beli sepuluh gedung mewah saat ini juga. Jadi gak usah khawatir" Ucap Lisa santai, saudara-saudaranya sangat bangga dengan ucapannya. Memang kesembilan gadis Kwon ini sangat suka sekali menyombongkan kekayaan nya kalo sedang banyak pikiran seperti ini.

"Gue gak mau ngapa-ngapain kak, jadi tolong biarin aja dia bakar studio kita ya" Lanjut Lisa memelas.

Sorn menghela nafas kasar
"Gue udah tanda tangan kontrak nya, kita bisa dituntut kalo gak pemotretan"

"Siapa suruh gak ijin ke gue dulu! Gue udah bilang tolak siapapun yang pengen di foto sama gue! Kenapa kakak malah nerima si!" Ucap Lisa dengan nada sedikit meninggi. Dia agak kesal karena asisten nya itu tidak menuruti permintaan nya.

"Maaf, tapi lo harus tetap melakukan perkejaan lo Li. Gue gak mau kita di tuntut" Sorn menarik tangan Lisa. Memaksa Lisa untuk ikut bersamanya.

"Yaudah gue ikut" Lisa melepaskan genggaman tangan Sorn.

"Liat aja gue edit mukanya gue pindahin ke pantat" Gerutu Lisa sambil melangkah mendekati Jisoo.

Mendengar ucapan Lisa, saudara-saudaranya dan Sorn tertawa.

"Kak Jisoo gue kerja dulu, gue pulang pokoknya lo harus bangun. Karena gue lagi bete, kalo gue bete gue harus makan bareng lu kak" Ucap Lisa menatap tajam Jisoo lalu mencium kening kakaknya itu cukup lama.

My Sister (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang