Part 7 : Collapse

897 172 16
                                    

Sebelum membaca, budayakan baca do'a dan tentu saja klik bintangnya fufufu~

***

"! "

Pintu itu terbuka dengan sangat lebar, menampilkan sosok wanita tengah terduduk di ranjang dengan kaki  kanan terbalut perban.

"Kamu baik-baik saja? Apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Taehyung sangking begitu khawatirnya setelah mendapat telepon dari pihak rumah sakit kalau Karina mengalami cedera kaki akibat terjatuh di tangga.

"Ehm, aku baik-baik saja. "

Kini Karina menggeser posisi tubuhnya agar menghadap ke Taehyung, kedua kaki yang ia turunkan ke lantai supaya Tae bisa melihat bahwa dia baik-baik saja, tidak mengalami cidera serius. Dengan mengulum senyum tipis, Karina menatap wajah Taehyung.

"Kau yakin ingin tetap bekerja dengan kaki seperti ini?" ujar Tae berjongkok di depan Karina hingga posisi tubuhnya menghadap kaki yang terbalut perban.

"Tidak Tae, jangan seperti itu. Aku baik-baik saja, lagipula siapa yang mau berlama-lama di kamar Vvip ini? Huh lagipula aku cuman keseleo, kenapa kau langsung menyewa ini semua untukku. "

"Aku khawatir," ucap Tae sangat pelan. Dia bahkan mengucapkan rasa pedulinya tanpa ekspresi.

Karina hanya tersenyum tipis memaklumi. Dia beranjak selangkah untuk menginjak lantai rumah sakit sembari diperhatikan Tae. Rasa jenuhnya dengan rumah sakit selalu ia rasakan, bahkan saat tahu kedatangan kekasihnya hanya sekedar formalitas supaya Karina terlihat kuat.

"Lihat, aku baik-baik saja." Gadis itu tersenyum.

"Baiklah, aku ijinkan untuk bekerja lagi." Tae memperhatikan seksama kalau kaki Karina benar-benar tidak terluka, dia bahkan memastikan pergerakan Karina dengan cermat.

"Lagipula ada jadwal operasi yang harus aku laksanakan, sebaiknya kamu cepat kembali ke kantor."

Karina berjalan perlahan menuju rak sepatu, sembari melirik ke sana kemari. Dia mencari higheel miliknya, kenapa tidak ada di tempat.

"Kemana sepatuku? Perasaan aku taruh di rak," tanya Karina.

"Aku buang."

"Sepatu tinggimu itu pantas masuk ke tempat sampah," ujar Tae melengos pergi sembari menutup pintu kamar.

Gadis itu tidak habis dengan jalan pikiran Kim Taehyung, padahal dia jatuh karena kelalainnya sendiri. Kenapa Tae justru membuang sepatu berharganya, padahal sepatu itu hadiah dari dirinya. Hadiah yang baru baru ini dibelikan. Bahkan sepatu tersebut tidak mengalami lecet sedikitpun.

***

Tiba-tiba seseorang datang, memakai pakaian sangat rapih dengan rahang tegas tersenyum memikat. Penampakannya yang begitu mempesona sanggup membuat pandangan Sohyun teralihkan.

"Oppa!" panggilnya penuh kegembiraan, membuat seseorang tersebut berbalik menuju sumber suara.

Tak Sohyun sangka, pria itu tersenyum kepadanya juga. Dengan wajahnya yang begitu mungil serta senyum yang lebar, sanggup membuat semua gadis terpesona. Tapi beda lagi dengan Sohyun, dia sangat merindukan sosok yang selalu ada dikala dia sedang sedih. Dan ya sekarang sosok tersebut muncul setelah sekian lama menetap di Amerika.

"Ouh, Sohyun~a!" balas si pria tak kalah terkejut melihat Sohyun.

"Apa yang sedang kau lakukan di sini?" tanya Jimin bingung tak percaya. Anak dari konglomerat terpandang di Korea sedang asik menjelajahi mall tanpa ada banyak pengawalan.

Two Crazy Rich Korean ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang