Part 26 : Remorse

635 145 64
                                    

Karina segera melengos pergi dengan gelas yang baru saja dia pecahkan. Tae yang tahu itu akan terjadi segera berlari mengejarnya. Hiruk ramai memecahkan keheningan. Tanpa pikir panjang Sohyun segera menyusul Tae.

Mereka bertiga saling mengejar. Tae yang tidak ingin menyakiti perasaan adiknya, dan Sohyun yang tidak mengharapkan kejadian itu terjadi. Semuanya terjadi begitu saja, Sohyun mengaku salah. Kini dia merasa sangat bersalah. Seharusnya ekpresi diam Tae adalah peringatan supaya Sohyun tidak mengundang Karina.

Gadis itu sudah menghilang berlari entah kemana.

"Biar aku saja," ujar Sohyun menggenggam pergelangan tangan Tae. Dia berisyarat agar lelaki itu tidak mengejar Karina. Karena semuanya salah dia.

"Kamu seharusnya tahu, dia akan menjadi seperti ini. Kenapa kamu harus mendekati dan bertindak sejauh ini, sebenarnya apa rencanamu? Semuanya sudah berlebihan." Entah kenapa itu sangat menusuk hati Sohyun.

"Aku tahu aku salah, jadi aku mohon biar aku saja yang berbicara dengan Karina."

Tanpa ada jawaban lagi, Sohyun segera berlari mengejar Karina meninggalkan Tae di belakang. Dia mencari terus mencari keberadaan gadis itu.

Hingga di ujung lorong, di sebuah tangga yang jauh dari tempat Sohyun berdiri. Dia melihat Karina tengah berjalan di tangga tersebut. Tentu tanpa ada pikiran lain, Sohyun segera menghampirinya.

"Karina-ssi!" sahut Sohyun membuat Karina semakin cepat menaiki tangga.

Dia tiba-tiba berhenti di tangga kedua. Dengan mudah Sohyun menghampiri gadis itu. Sehingga keduanya kini saling berhadapan. Karina memang gadis yang kuat, dia masih terlihat baik-baik saja. Ekspresi sedih pun tidak ada, hanya ada ekspresi datar memenuhi wajahnya.

"Aku pikir dunia sangat luas, ternyata sangat sempit," desisnya kelu menyunggingkan senyum. Dengan keberanian dia sanggup menatap wajah Sohyun.

"Bukankah semuanya sudah jelas? Kamu mendekatiku hanya ingin tahu aku bagaimana bukan? Sekarang perasaanmu bagaimana? Kim So Hyun-ssi? Aaah! Apakah aku perlu menyebutmu pewaris Sunwoo Group sekaligus istri dari pengusaha Kim Taehyung? Begitu? Aishh, menyebalkan sekali."

Kini Sohyun seperti melihat dirinya sendiri di sebuah cermin. Dia merasakan aura berbeda dari Karina. Aura yang selalu dia miliki ketika bertemu dengan seseorang yang menjengkelkan.

"Kamu memang wanita yang beruntung, bahkan sifat naifmu itu sangat ketara. Bagaimana bisa aku terbodohi dan bertindak selayaknya aku kenal dekat denganmu!"

"Begitu naif!"

Sentakan demi sentakan masuk ke dalam pikiran Sohyun. Dia sama sekali tidak bisa membuka bibirnya, dia terlalu kelu dan kaku mendengar apa yang Karina ucapkan. Semuanya terasa sangat benar.

"Bukankah dari awal aku membenci orang sepertimu? Mau itu temanku sekalipun aku tetap akan membencinya," ujarnya sembari memegang pembatas tangga. Jari-jari itu terlihat gemetar.

Sohyun tahu Karina mencintai Taehyung, karena itu adalah hal yang mutlak baginya. Tapi, sikap Karina yang tegas sanggup menutupi rasa kecewa dan getirnya secara bersamaan.

"Ini semua! Yang kamu berikan padaku! Pakaian ini dan bahkan sepatu menyebalkan ini! Ini semua pemberianmu!"

"Kamu sengaja bukan?" mata Karina sudah tidak bisa berbohong lagi. Dia menahan rasa sedih.

"Sengaja memberikan ini semua agar aku datang  dan melihat bagaimana kamu begitu bahagia dengan kehidupanmu."

"Sangat menyebalkan!"

Dengan emosi Karina melepaskan kedua sepatunya, lalu dia lemparkan dengan keras. Sepatu tersebut terpental ke bawah. Padahal Sohyun benar-benar tulus memberikan sepatu itu, benar-benar tulus menganggap Karina selayaknya seorang teman.

Two Crazy Rich Korean ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang