K I M S O H Y U N
Di hidupku hanya ada satu hal yang ingin aku hindari, yaitu kenyataan.
Kenyataan aku terlahir bukan dari keluarga biasa, kenyataan kalau dunia yang pertama kali aku lihat adalah gemericik hiasan atap yang begitu mahal dengan kerlap-kerlip rumah bangsawan. Ya mungkin terlalu berlebihan, tapi itulah kenyataannya.
Ya setidaknya kenyataan bahwa aku terlahir dari keluarga tidak biasa masih bisa ku maklumi. Tapi kenyataan harus menikah dengan Kim Taehyung tidak bisa ku pungkiri. Seseorang yang menurut kebanyakan orang tampan, rupawan, sempurna untuk dijadikan calon suami itu adalah tamparan hebat bagiku.
Pria rupawan menurut setengah dari penduduk, ah bukan! Hampir seluruh penduduk Korea menganggap Tae seperti itu, dia sempurna, dan aku benci untuk tidak mengakui ketampanan itu.
Kini Taehyung menyeretku keluar dari Restoran secara tak sopan. Dia terus menerus mengajak paksa kakiku untuk melangkah agar segera sampai menuju mobil miliknya.
"Lepas!" paksaku untuk membuat genggaman Tae terlepas dari pergelangan tanganku.
Nihil, walaupun tidak lepas setidaknya Taehyung bisa melonggarkan pegangannya yang begitu erat. Urat-uratku sudah semakin sakit dan jari-jariku mulai membiru.
"Keterlaluan! Sudah ku bilang lepas!" erang ku sekali lagi.
Dari datangnya dia ke Restoran untuk mengacaukan makan malamku bersama Jimin sampai pria tersebut menyeretku keluar dari Restoran, tak ada satupun kata ataupun suara keluar dari bibirnya. Sebenarnya apa yang Tae lakukan? Dia bisa saja kehilangan reputasi gara-gara kejadian ini.
Sesampainya aku di mobil milik Taehyung. Dengan dingin yang begitu terasa dia menyuruhku untuk masuk ke dalam mobil. Tanpa basa-basi, tentunya aku langsung masuk supaya tahu maksud dari sifat urak-urakan Tae.
"Aku akan mengantarkanmu pulang," ketusnya masuk dan duduk di kursi kemudi.
"Bagaimana dengan Edwin?!"
"Aku memerintahkannya agar pulang lebih dulu supaya bisa melaporkan tindakanmu."
"Kau!"
Sialan! Dia benar-benar menjengkelkan! Demi apapun ku mohon bawa Taehyung ke neraka.
Pria tak berperasaan itu segera saja menyalakan mesin mobil dan bersiap pergi dari parkiran. Tanpa memperdulikan bagaimana aku yang menahan rasa sakit dipergelangan tangan karena cengkramannya. Dia terlihat begitu memendam amarah balas dendam.
Apa karena aku?
Jangan merasa bersalah Sohyun! Jangan! Sekalipun jangan pernah merasa bersalah!
Merasa bersalah di atas nama Taehyung sama saja kau telah menerima kenyataan.
Ya, benar. Sohyun! Kau harus bersikap selayaknya wanita anggun, penuh elegansi yang tinggi dan rasa sabar yang maksimal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Crazy Rich Korean ✔
FanfictionKetika dua insan manusia berlatarkan keluarga terkaya di Korea harus menghadapi masalah perjodohan, yang mengharuskan keduanya saling mengikhlaskan pasangan satu sama lain. Si pria adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ternama di Korea, dan s...