Part 17 : Taehyung 1997

629 125 22
                                    

Follow parqhellis dulu yuk sebelum baca, dan jangan lupa setel mulmednya biar ngena :"

ShaFLA - You've Changed

***

Di tahun 1997, Korea Selatan.

Salju tengah menerpa kota di akhir bulan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salju tengah menerpa kota di akhir bulan. Tidak terasa waktu kian berjalan tanpa bisa dinikmati dengan pasti. Dedaunan nan indah sudah terbang di kala musim gugur tiba, setelah gugur, salju pun datang. Meski belum terlalu lebat, musim dingin di Seoul bisa mencapai dinginnya di Antartika. Harus memakai pakaian serba tebal supaya terlindungi dari kejamnya udara dingin.

"Nak, sehabis pulang sekolah datang ke sini. Eomma tidak bisa terus menerus menemanimu di rumah. Appa akan kembali setelah dia pulang bekerja, mengerti?" pesan seorang wanita berkulit seputih salju dengan rambut sehitam gagak. Tangan lentiknya seraya mengusap ngusap kedua pipi sang anak yang terus terdiam tanpa ada respon.

"Baiklah kalau begitu, berangkat sekolah, lalu datang ke sini setelah kamu pulang sekolah."

Hwan Eunhee, seorang wanita cantik yang menjalani hidupnya penuh dengan rasa ikhlas. Mungkin bagi dia kesedihan tidak patut untuk diratapi, tapi bagi anak pertamanya, kesedihan adalah hal yang buruk.

Sudah sejam Eunhee menemani anaknya berdiri menunggu bus. Mungkin terlalu berlebihan bagi seorang anak laki-laki berumur 11 tahun. Eunhee tidak yakin dengan perasaan baik-baik saja. Dia selalu khawatir akan fisik dan pikiran anaknya.

"Aku baik-baik saja," cetus anak tersebut enggan menerima rasa peduli ibunya itu. Dia bukan anak kecil yang harus menerima perhatian lebih. Tapi Eunhee tetaplah Eunhee, wanita tegar yang punya rasa sedih yang singkat.

Eunhee hanya bisa tersenyum kecil, kemudian mengelus sejenak pundak anaknya, Taehyung. Sebuah anugerah yang di beri Tuhan sebagai anak yang dewasa belum pada waktunya. Semenjak anak perempuan Eunhee meninggal, Eunhee seperti tidak ingin anak pertamanya bersedih.

Kadang sering kali Tae menghardik dirinya sendiri sembari memaki ketabahan Eunhee.

"Gara gara aku adik meninggal. Kenapa Ibu selalu terlihat baik-baik saja? Ibu tidak terlihat sedih, padahal adik sudah pergi."

Dia selalu berbicara tanpa berteriak ataupun menangis, tapi penekanan rasa bersalah selalu terdengar getir di telinga Eunhee.

Hampir setahun lebih anak perempuan satu-satunya milik Eunhee telah berpulang, gadis kecil berumur 2 tahun yang meninggal karena telat mendapatkan penanganan.

Namanya Hwan Karina, gadis kecil itu mengidap penyakit jantung bawaan dari lahir. Keadaannya memang baik-baik saja, tapi ada waktu dimana dia akan mengalami gejala mengerikan.

Sudah banyak mendapatkan pertolongan tapi enggan membaik. Restoran kecil yang di kelola oleh keluarga Eunhee harus mengalami kemerosotan karena di lekang jaman. Mungkin di tahun 1997 lah hati Eunhee tercabik secara beruntun, Restoran yang menyanggah kehidupannya harus berhenti, Jeong-in selaku ayah sekaligus tulang punggung keluarga kecilnya terpaksa mengalami kesedihan akibat tempat penghasilan uang satu-satunya milik keluarga sudah lenyap.

Two Crazy Rich Korean ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang