Part 21 : Necklace

696 150 62
                                    


Vote, komen dan follow parqhellis yaaaa...

***

Taehyung tengah duduk di sofa kamar. Kamar Sohyun tak kalah luas daripada kamarnya. Bahkan balkon menuju ke luar bisa langsung menuju kolam renang.

Kamar tersebut didominasi warna putih dengan lantai kayu bewarna cokelat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamar tersebut didominasi warna putih dengan lantai kayu bewarna cokelat. Furnitur yang sangat modern dengan berbagai hiasan menenangkan selayaknya rumah di tepi hutan. Sepadan dengan keberadaan candece yang jauh dari hiruk ramainya perkotaan. Tae pikir, kamar seorang perempuan akan sangat feminim, tapi berbeda dengan kamar Kim Sohyun. Kamarnya di desain sangat elegan selayaknya nama yang telah dia junjung tinggi.

"Ingat, kamarku berbeda dengan kamar yang telah kamu kunjungi di Seoul. Jadi jangan berharap kamarku sekecil kamarmu."

Sohyun baru saja datang dari berganti pakaian. Dia melihat Tae sudah damai dengan buku dan sofa hangat miliknya.

"Sekecil kamarku? Apa kamu pernah tidur di sana?" goda Tae

"Tidak, maksudku."

Belum saja Sohyun berdalih, Tae sudah beranjak dan mendekatinya. Pria itu mempunyai tatapan tajam dan angkuh. Siapa saja yang menatap mata tersebut tidak ingin berlama-lama untuk memandang.

"Perhatikan cara bicaramu Sohyun-ssi," ucapnya dingin membuat Sohyun kelu.

Taehyung bukanlah hal yang perlu ia takuti, tapi entah kenapa dia seakan memberikan jarak agar tidak ada orang yang ramah kepadanya.

Di sisi lain Tae berusaha agar dia tidak luluh. Matanya yang dari awal memandang tampilan berbeda dari Sohyun. Seorang perempuan terhormat yang selalu memakai pakaian rapih dan elegan, ia selalu memakai dress atau pakai atas berkerah dengan leher dan tulang selangka yang tertutup rapih.

Kini dia bisa melihat bagaimana penampilan berbeda dari Sohyun, rambut yang dia biarkan tergerai tak tersisir rapih, serta pakaian tidur lengan panjang. Sekilas Tae bisa melihat bagaimana kerah di leher jenjang nan putih itu terbuka sedikit ke bawah menampilkan sebuah benda indah.

"Apa yang kamu lakukan!" cicit Sohyun saat mengetahui Tae semakin dekat dengan dirinya.

Tanpa pikir panjang Tae memegang kalung tersebut, kalung sederhana, dengan tali di simpul dua beserta ukiran kayu kecil berbentuk salib.

"Darimana kamu mendapatkan kalung ini?" Ucap Tae dengan ekspresi nanar.

Sontak saja Sohyun menyingkirkan tubuh Tae dari hadapanya. Dia sangat terganggu. "Lepaskan tanganmu dari kalungku, dan berhentilah mendekatkan wajahmu ke leherku!"

Jantung Sohyun berdegup sangat kencang dan terasa sangat aneh. Dia bahkan mengingat suara helaan napas milik Tae menggebu di depan lehernya. Sohyun memegang kalung tersebut sembari mengendalikan kestabilan jantungnya, Sohyun berusaha agar tidak terlalu membentak.

Two Crazy Rich Korean ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang