Ketika dua insan manusia berlatarkan keluarga terkaya di Korea harus menghadapi masalah perjodohan, yang mengharuskan keduanya saling mengikhlaskan pasangan satu sama lain.
Si pria adalah pemegang saham terbesar di perusahaan ternama di Korea, dan s...
Malam itu Sohyun tidak bisa tidur nyenyak. Dia terus-terusan terjaga dengan mata yang masih segar. Dia tak habis, maksudnya. Semua orang seakan menyembunyikan rahasia darinya? Tae tahu? Lelaki itu tahu jika, ibunya adalah ibu dari Jungkook? Bagaimana bisa? Lalu apa yang sudah dia dengar lagi? Berarti paman Jeong-in dia menikah lagi? Berarti, Tae bukan anaknya Jieun?
Sohyun bisa gila. Kacau, pikirannya kacau. Semalaman dia risau dan gundah dengan pikirannya. Apa jangan-jangan yang Tae sembunyikan selama ini tentang hal tersebut?
Pintu kamar pun berderit terbuka. Suara kecil itu membuat Sohyun menoleh. Dia menghela, berlagak seolah-seolah tidak ada yang terjadi.
"Ada apa?" ucap Tae kepadanya, dia baru saja menyelesaikan pekerjaan dan menaruh laptop di meja.
Sohyun harus baik-baik saja, jangan sampai Tae ataupun Jieun tahu kalau dia menguping pembicaraan mereka berdua. Sudah cukup hidupnya dibuat rumit.
"Apa maksudmu ada apa?"
Bukan main. Tae bertanya sehalus mungkin malah dijawab ketus. "Kenapa belum tidur?"
"Aku hanya-" Sohyun bingung, "emm ya aku hanya tidak ingin tidur terlalu cepat."
Jawaban macam apa itu. Sudah jelas sangat gugup, Sohyun pura-pura menguap kemudian membaringkan tubuhnya di ranjang. Gelagatnya mengundang keanehan di wajah Tae, ada-ada saja.
"Mau aku buatkan teh? Supaya kamu merasa lebih baik," ucap Tae menawari.
"Tidak perlu."
Lelaki itu meletakan kacamatanya di atas nakas sembari menatap keberadaan Sohyun yang tengah tidur dengan tubuh tertutupi selimut.
Karena gemas dengan tindakan Sohyun yang mencurigakan. Tanpa aba-aba Tae menarik selimut tersebut dan meletakan punggung tangannya di kening Sohyun. Dia takut Sohyun sakit lagi.
"Apa yang kamu lakukan?" tepis Sohyun menjauhkan tangan Tae dari keningnya.
Dia berlagak berlebihan hari ini. Padahal biasanya tidak peduli sama sekali. Bahkan saat melakukan hal tanpa ijin tersebut pun, Tae memilih untuk biasa saja.
"Aku pikir kamu sakit."
Setelah tahu Sohyun dalam keadaan baik, tidak sesuai dugaannya. Dengan wajah tanpa dosa, pria itu menaiki ranjang dan menarik selimut. Ah dasar, padahal bisa saja sikapnya itu benar-benar peduli dan tidak terlihat dipaksakan.
***
Wanita itu masih tetap tersenyum sembari melaimbaikan tangan, seakan kepergian Sohyun sangat tidak ia relakan. Dia seorang ibu yang sangat hangat dan ramah. Apa karena Jungkook atau karena Taehyung?
