NATHAN || 03

85.4K 5.2K 82
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

----------

Nathan sudah siap dengan kemeja hitam kotak-kotak. Celana jeans hitam ketat membuat Nathan terlihat tinggi. Topi hitam yang dibalik dan sepatu boots hitam. Penampilannya serba hitam dan ini outfit kesukaan Nathan. Malam ini ia bersama teman-temannya akan bermain di club sesuai ajakan Gabriel. Kebetulan Diana dan Leon tidak ada dirumah membuat Nathan bebas keluar malam.

Mengambil kunci mobil diatas nakas samping kasur. Nathan keluar dari kamar dengan tampang datar. Pembantu rumah tangga yang kebetulan sedang menyapu rumah Nathan hampiri untuk berpamitan keluar tanpa menyebut kemana ia pergi.

Nathan mengendarai mobil dengan kecepatan santai. Teman-temannya sudah tiba di club tempat mereka biasa datangi dan disana ada gadis yang kata Gabriel menjadi seorang pelayan.

Saat masuk kedalam club Nathan disambut oleh musik yang memekakkan telinga. Lampu kelap-kelip serta asap rokok yang berterbangan keudara. Malam ini terlihat ramai, banyak yang berjoged kesana kemari.

Nathan mencari keberadaan teman-temannya, dan saat melihat Gabriel sedang duduk dengan seorang wanita dipangkuannya, pria itu langsung berjalan menuju kesana.

"Sorry telat." Nathan ber tos dengan temannya lalu duduk disofa tepat sebelah Dhika. Dhika menawarkan minuman, Nathan mengangguk menerima.

"Nih." setelah menuang vodka kedalam sloki Dhika memberikannya pada Nathan. Pria tampan bertato elang itu meneguk vodkanya dalam satu kali tegukan.

"Mana si Rad?" tanya Nathan saat tak menemukan Rad. Hanya ada Gabriel yang sedang ciuman dengan perempuan jalang. Al main hape sambil minum, mengabaikan perempuan gatal disampingnya. Bernard tidak ada, Nathan tak perlu bertanya karena sudah pasti pria itu sedang mengejar keringat bersama perempuan dikamar yang disewa di klub ini.

Dhika menghembuskan napas yang mengeluarkan asap tipis rokok. "Pergi. Katanya dia gak bisa datang karna ponakannya tiba-tiba datang kerumah."

Nathan mengangguk mengerti. Dia kembali meneguk minumannya sambil manggut-manggut mengikuti lagu DJ.

Gabriel melepas ciumannya lalu mendorong perempuan jalang itu dari pahanya hingga dia jatuh kelantai. Tanpa merasa kasihan Gabriel berjalan menghampiri dua temannya lalu duduk disebelah Al.

Gabriel menuang wine kedalam sloki dan diteguk lalu memusatkan perhatiannya pada Nathan. "Udah lama, Nath?" tanyanya dibalas gelengan kepala pria itu.

"Oh iya, kebetulan gue mau ngasih lihat sama lo, cewek yang gue bilang semalam." Gabriel mencari sosok yang akan ia kasih tunjuk pada Nathan yang belum mengetahui rupa gadis itu.

"Mana?" tanya Nathan memang sedikit penasaran.

Gabriel menyipitkan matanya lalu menatap Nathan. "Itu. Cewek yang pakai baju cream." tunjuknya.

Nathan mengikuti arah tunjuk Gabriel. Disana seorang perempuan berwajah manis sedang berdiri didepan sebuah meja kumpulan bapak-bapak sambil meletakkan minuman keatas meja. Gadis itu tersenyum, namun dapat Nathan lihat gadis itu tampak tak nyaman saat salah satu bapak dengan senyum mesum mengelus pahanya yang terekspos sempurna karna gadis itu memakai celana super pendek.

Nathan berdecak. Kalau gak nyaman kenapa gadis itu bekerja ditempat seperti ini? Mengangkat bahu Nathan meneguk minumannya.

"Gimana, cantik gak?" tanya Gabriel.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang