NATHAN || 49

40.3K 2.8K 67
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

"Gua curiga."

Semua orang yang sedang sibuk pada kegiatan masing-masing mengalihkan pandangan pada sosok Nanda yang sedang menatap menerawang kedepan. Semua anak Archimosh yang sekolah disana berkumpul di-lapangan yang luas tanpa terkecuali, membuat lapangan itu penuh dengan geng itu. Mereka duduk diatas tanah, berlindung dibawah pohon yang menampung mereka semua.

Semua kelas jamkos karena guru sedang rapat membahas tentang ujian yang tinggal beberapa bulan lagi untuk anak kelas 12 dan 11 juga 10.

"Curiga kenapa?" tanya Reyhan mengedipkan mata pada sang kekasih yang kebetulan lewat didepan mereka semua, berjalan menuju kantin bersama dengan kedua temannya.

Gadis berstatus Ketua Osis di-Sma Smartputih itu hanya menatap kekasihnya datar dan melengos begitu saja. Bukannya tersinggung Reyhan malah tersenyum kecil. Karena kecuekan gadis itu membuat Reyhan tidak perlu takut kalau kekasihnya direbut oleh pria lain. Dan Reyhan juga percaya kalau kekasihnya bisa jaga hati.

Nanda tidak langsung menjawab pertanyaan Reyhan. Cowok itu sedang memikirkan penjelasan polisi semalam yang mampu mengusik tidurnya tadi malam membuat Nanda pergi sekolah dengan wajah mengantuk.

Nathan sedang bermain rubik menolehkan kepala kesamping menatap Nanda saat ia tidak mendengar jawaban pria itu.

"Kenapa?" tanya Nathan pelan dan datar. Ia menyingkirkan sejenak rubik dari tangannya dan meraih botol minum yang disiapkan Anin.

Mengembuskan napasnya pelan, Nanda menatap semua temannya yang sebagian balas menatapnya. Nanda membuka mulutnya dan berkata. "Polisi udah menyelidiki kasus kematian sahabat kita. Dari rekaman cctv semuanya baik-baik aja sebelum mobil yang dikendarai Bang Theo oleng dan akhirnya menabrak kendaraan lain."

Anggota Archimosh mendengar dengan seksama sambil menahan sakit atas kepergian sahabat mereka beberapa hari yang lalu.

"Kemudian mobil Bang Theo menabrak pohon besar lalu beberapa detik kemudian mobil itu meledak." lanjut Nanda, suaranya berubah lirih matanya memandang sendu kedepan.

"Terus keterangan polisi gimana? Kenapa mobil Bang Theo tiba-tiba oleng?" Wowo bertanya dengan suara bergetar. Cowok ini paling dekat dengan Erik dan Damian. Tentu saja Wowo begitu kehilangan.

Hembusan napas kasar keluar dari hidung mancung Nanda. "Gua gak tau ini benar apa nggak, Pak Polisi bilang mobil hitam Bang Theo disabotase membuat mobil oleng dan akhirnya meledak setelah menabrak sesuatu."

Farhan mengernyit. "Di sabotase? Maksud lu ada yang sengaja gitu nyelakain mereka?"

Mengangguk membenarkan. Nanda kembali bersuara. "Awalnya gua gak percaya tapi setelah di pikir-pikir Bang Theo gak pernah telat bawa mobil atau motornya ke bengkel untuk di periksa."

"Jadi maksud lu kecelakaan itu di sengaja?" Bernard mengambil kesimpulan dari penjelasan Nanda.

Nanda mengangguk pelan.

"Gak percaya gua!" seru Alan. "Bang Theo gak punya musuh. Dia sendiri bilang sama gua!"

"Hooh! Apalagi itu anak baik-baik gitu gak mungkin lah punya musuh!" timpal Aden memakan goreng pisang.

"Kenapa lu semua jadi pada bahas Theo? Lupa kalau di dalam mobil ada Erik, Damian, sama Arsen? Bisa jadi di antara mereka ber-tiga yang bermasalah." Darren-anak 12 Ips 2 menyahut setelah menelan tegukan air.

Yang lain menganggukkan kepala tanda setuju.

"Yah 'kan masalah-nya yang punya mobil Bang Theo." cetus Rad menatap Darren.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang