Happy Reading
.
.
.Selamat membaca 🤗🤗🤗
--------
Cowok berbaju lengan pendek itu menuruni tangga lalu berbelok menuju dapur dan netranya menangkap sosok Nathan sedang mengupas buah sambil duduk dimeja makan. Jhonathan Ananda atau biasa dipanggil Nanda oleh teman-temannya itu berjalan masuk kedapur kemudian dengan santai duduk disebelah Nathan.
Nathan hanya menatap sekilas pada Nanda disela tangannya mengupas pepaya untuk istrinya yang sedang berenang dikolam renang dekat taman mini vila ini.
Sesuatu yang ia pegang ia letakkan diatas meja. "Itu alat pelacak yang bini lo minta." kata Nanda, ia mengambil satu buah apel diatas keranjang buah yang terletak ditengah meja lalu menggigitnya kemudian dikunyah.
Nathan melirik benda itu sekilas lalu berkata. "Hm, thanks." Nathan memotong buah pepaya, mangga, dan pisang dengan potongan kecil setelah semua kulitnya ia kupas lalu diletakkan diatas piring.
Nanda memperhatikan gerak-gerik Nathan sambil terus menggigit dan mengunyah apelnya.
"Lu dah tanya itu buat apa si Anin?" Nanda bertanya.
Cowok disamping Nanda itu menggeleng. "Gak. Entar dia tersinggung lagi." mengingat kata dokter kalau ibu hamil itu sensitif dan mudah tersinggung, Nathan jadi was-was dan menjaga sebaik mungkin mood istrinya.
Nanda mengangguk-angguk. "Pokoknya, lu harus jaga istri lu sampai dia melahirkan nanti. Jangan pernah tinggalin dia sendirian kalo lo gak mau terjadi sesuatu sama dia." pesan Nanda sebelum berdiri dan pergi menuju kamarnya.
Nathan menatap kepergian Nanda dengan datar. Entah apa maksud perkataan cowok itu tapi Nathan merasakan ada perasaan tak enak merambat hatinya mengenai istrinya, tapi apa?
Menghembuskan napas, Nathan berjalan menuju kolam renang sambil membawa piring berisi buah. Ia dapat melihat istrinya sedang berenang kesana kemari dengan gayanya yang menurut Nathan... sexsi.
Tadinya Nathan tidak percaya Anin bisa berenang, tapi begitu melihat istrinya langsung nyebur baru Nathan percaya.
Cowok berusia 17 tahun itu duduk ditepi kolam dengan menenggelamkan kakinya kedalam kolam sebelum meletakkan piring diatas meja kecil disampingnya. Lalu ia membuka bajunya hingga dia kini telanjang dada.
Mata tajam Nathan memperhatikan gerakan istrinya yang berenang kedepan yang berarti posisi Anin membelakangi dirinya.
Nathan tersenyum miring, pelan-pelan ia menjatuhkan dirinya kekolam yang hanya sebatas dadanya. Lalu cowok itu berenang pelan hingga tidak menimbulkan suara.
Anin berhenti diujung kolam, ia mengatur napasnya yang memburu sebelum dia berjengit kaget saat tiba-tiba ada tangan memeluknya dari belakang. Ketika dia menoleh ia melihat Nathan tersenyum kearahnya dengan tipis.
"Kaget, ya?" tanya Nathan mengusap wajahnya yang basah.
Anin dibuat terpanah oleh ketampanan suaminya yang semakin bertambah. Semua rambut Nathan jatuh kebawah menutupi kening yang setiap malam ia elus. Pipi Nathan sedikit merah karena efek matahari begitu juga dengan hidungnya yang mungkin kemasukan air.
Astaga.. Lutut Anin dibuat lemas membuatnya jatuh jika saja pinggangnya tidak ditahan suaminya.
Nathan ditatap seperti itu sampai Anin tidak berkedip dibuat melting. Cowok itu melempar air kemuka Anin membuat istri yang lebih muda darinya itu langsung sadar.
"Gua tau gua ganteng, tapi gak usah gitu juga kali." cetus Nathan membuat Anin diam-diam mendengus mendengar ucapan suaminya yang terdengar pede.
Anin mengusap wajahnya. "Awas ah, Anin mau lanjut renang." ia menyingkirkan badan besar suaminya kesamping lalu memposisikan dirinya bersiap untuk berenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN [ SELESAI ]
Teen Fiction[ END ] Cerita remaja # Teenfiction SEBELUM BACA CERITA INI FOLLOW AUTHOR DULU YA GAESS!!! 🔞 ada unsur mature-nya Archimosh adalah nama geng motor yang Nathan bentuk saat ia kelas 2 Smp dibawah kendali oleh seorang pria yang mengenalkan Nathan du...