NATHAN || 29

48.6K 3.2K 86
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Suara alarm berasal dari hape yang sengaja dihidupkan mengusik tidur seorang wanita berusia 16 tahun itu. Dia mengerjapkan matanya menyesuaikan pandangannya yang mengabur lalu menguap kecil sambil menatap kebawah. Anin sontak tertawa serak saat melihat wajah imut suaminya sedang mengemut dadanya dengan mata terpejam.

Sudah tiga hari berturut Nathan mengemut dadanya setiap malam sampai pagi. Entahlah, Anin tak tau kenapa cowok yang sebentar lagi 18 tahun itu ingin menyusu layak bayi setiap malam.

Anin melarang pun tak bisa kalau suaminya sudah memasang wajah dingin.

Pelan tapi pasti Anin menarik dadanya dari mulut suaminya saat bibir cowok itu sudah tak bergerak mengemut dadanya. Menurunkan bra hitamnya kemudian mengancing piyamanya. Anin menyibak selimut dan turun dari kasur. Sambil berjalan kekamar mandi, wanita itu mengikat semua rambutnya keatas.

Setelah cuci muka dan ganti baju hingga kini ia memakai daster yang sopan mengingat ia sekarang ada dimarkas Archimosh. Anin pergi kedapur hendak memasak, namun langkahnya terhenti didepan pintu dapur saat melihat Melody dan Gabriel sedang memasak sambil tertawa-tawa.

Dilihat dari wajahnya, Gabriel tampak bahagia dengan Melody. Senyumnya tak pernah luntur hingga lesung pipinya terlihat begitu jelas. Anin kadang bertanya dalam hatinya, apakah Nathan dan Gabriel tetap berpihak padanya dan Melody atau tidak? Anin takut karena kesalahan yang mereka buat, dirinya dan Melody tidak bisa memaafkan mereka. Karena percayalah sifat Anin dan Melody hampir sama. Sekalinya kecewa sulit buat mereka untuk memaafkan.

"Rambutnya mau aku ikat gak? Kayanya kamu keganggu itu." tanya Gabriel menyingkirkan rambut nakal Melody kebelakang telinga.

Melody yang sedang mengupas bawang menganggukkan kepalanya. "Iya, kak. Ody keganggu." Melody tertawa kecil menatap kekasihnya.

Mendengar tawa pujaan hatinya Gabriel ikut tertawa. "Ikat rambutnya mana?" tanya Gabriel berdiri dibelakang Melody, ia mengumpulkan semua rambut gadis itu beserta poninya lalu ia kumpulkan dalam satu tangan.

"Dikantung belakang." jawab Melody menegakkan kepalanya agar Gabriel bisa mengikat rambutnya.

Cowok bertato merpati itu memasukkannya tangannya kekantong celana belakang Melody dan mengambil ikat rambutnya. Kemudian ia ikatkan rambut Melody dengan tinggi menjadi ikat satu.

Setelah selesai Gabriel memeluk Melody membuat Melody tegang. Cowok tampan itu meletakkan dagunya dibahu kiri Melody lalu merebahkan pipinya disana sambil menatap gerakan tangan Melody.

Sebuah tepukan dipundaknya membuat Anin menoleh dan mendapati Rad sedang menatapnya sambil tersenyum tipis. "Pagi." sapa Rad serak sambil menyugar rambutnya yang basah karena cuci muka.

Anin tersenyum tipis. "Pagi, kak. Gimana tidurnya? Nyenyak nggak?" suara Anin terdengar lembut membuat Rad tertegun sebentar.

Cowok itu memalingkan mukanya kedepan. "Nyenyak. Lo bangun udah lama?" tanyanya.

"Gak sih baru aja." jawab Anin. "Tadinya Anin mau masak, eh udah ada Ody sama kak Gabriel didapur." Anin berucap sambil menatap dua manusia didepannya.

"Yaudah kak, biarin aja mereka, kita gausah ganggu." Anin berbalik meninggalkan dapur. Disusul Rad dibelakangnya.

Keduanya duduk berdampingan disofa sambil menonton sebuah kartun spongebob.

"Nin?" panggil Rad melirik Anin.

Anin menatap kesamping kiri. "Iya, kak?"

"Ehem." Rad mengusap ujung hidungnya. "Menurut lu, gua cocok gak sama Hesti?" tanya Rad dengan nada suara ragu.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang