NATHAN || 44

44K 3.1K 165
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Pukul 23:14

Nathan masuk kekamar dan melihat kesayangannya tidur pulas diatas ranjang. Cowok itu mendekat kekasur sembari melepas baju yang dipakai hingga kini ia setengah telanjang. Melempar baju kelantai ia perlahan naik kekasur, merebahkan diri disamping kiri Anin dan menarik selimut menutupi tubuhnya.

Nathan memperhatikan sisi wajah istrinya yang tidur dalam posisi terlentang. Calon papa muda itu melingkarkan tangannya dileher Anin, matanya masih menatap Anin yang tidur dengan posisi mulut sedikit terbuka.

Ia mendekatkan bibirnya kekuping Anin lalu berbisik. "Anin." Nathan mengelus rahang istrinya.

Anin tidak bergeming dan tidak merespon panggilan Nathan. Dia tidur dengan pulas tanpa terganggu oleh suaminya yang mengganggu-nya kini.

Nathan mengerucutkan bibirnya melihat istrinya tak meresponnya. Cowok itu kembali memanggil sambil terus mengelus rahangnya. Minum dua cangkir kopi bersama teman-temannya membuat Nathan tidak bisa tidur. Matanya masih terbuka lebar tanpa merasakan kantuk sama sekali.

Ingin bermain hape sampai pagi mendatang tapi rasanya, jari-jarinya malas untuk digerakkan. Dan yah, mengganggu Anin adalah yang tepat meskipun ia tau istrinya pasti lelah seharian ini. Tapi sungguh...Nathan benar-benar boring.

Nathan mengubah posisi tidurnya menjadi tengkurap, agak menyerong setelah sebelumnya tidur menyamping. Dengan manja cowok itu meletakkan wajahnya didada Anin dekat tulang selangka dan menggesekkan hidungnya disana.

"Yang...bangun ih." rengek Nathan menatap muka Anin. Tangannya mengelus rahang sang istri berharap sentuhannya membuat Anin geli dan akhirnya bangun.

Karena rasa kantuk dan lelah membuat Anin tidak memberi respon. Wanita itu tidur di jam 9 karena matanya mengantuk dan akhirnya masuk kekamar tanpa pamitan pada suaminya. Cowok kalau sudah kumpul dengan teman-temannya tidak akan peduli sekitar. Makanya Anin malas izin tidur duluan pada Nathan.

"Nin bangun apa!" Nathan akhirnya mengguncang bahu Anin karena kesal Anin tak bangun-bangun. Ia bahkan memencet hidung berharap istrinya bangun. Tapi yang ada Anin malah membuka mulut dan bernapas disana. Ia juga menyingkirkan tangan Nathan tanpa membuka mata dan memalingkan wajah kesamping.

Melihat pergerakan istrinya Nathan semakin mengguncang bahu Anin sampai akhirnya sang empu membuka mata dan menatap suaminya kesal dengan mata menyipit.

"Apasih kak! Ganggu aja deh!" kesal Anin dengan suara serak lalu kembali menutup mata.

Nathan meletakkan wajahnya diceruk leher istrinya lalu berkata. "Gua gak bisa tidur.." adunya.

"Tutup mata aja. Nanti juga tidur." gumam Anin setengah sadar.

"Gak bisa! Tadi gua minum kopi." ujar Nathan.

Tidak ada jawaban membuat Nathan mengangkat kepala dan melihat istrinya sudah mendengkur halus. Cowok itu menghembuskan napas dan dengan geram ia meremas payudara Anin sedikit kuat membuat istrinya itu tersentak.

"Ish.." Anin memukul tangan Nathan dari dadanya. "Jangan ganggu apa? Anin ngantuk banget ini."

Nathan menangkup pipi istrinya dan mengarahkan wajah manis itu kearahnya. "Tapi gua gak bisa tidur." ucap Nathan memelas. Ia pun sebenarnya tak mau mengganggu istrinya, kasihan melihat wajah sang istri. Namun mau bagaimana lagi, Nathan tidak akan tenang dan akan terus bergerak selama matanya masih terbuka.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang