NATHAN || 37

43.6K 3K 171
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Berita kematian Dimas sudah sampai ke telinga anak Scoliov. Mereka pun sama, tak menyangka kalau salah satu anak Archimosh meninggal dunia akibat kecelakaan tabrak lari. Sebagian dari mereka sedih mendengar kabar ini. Mereka jadi teringat bagaimana mereka menghajar Dimas saat tawuran dulu. Tambah besar lah rasa bersalah mereka.

Mereka memang membenci Archimosh karena geng itu banyak disukai orang dan sok memberi berkah pada masyarakat miskin. Tapi meski membenci mereka tak pernah berharap lawan mereka meninggalkan dunia. Mereka tak pernah membawa-bawa kematian dalam tawuran baik itu anak Archimosh ataupun anak Scoliov.

"Emang ceritanya gimana, sih?" tanya Delon. Wajahnya tampak sedih. "Kok bisa Dimas sampe meninggal di tempat?"

Rian–si pemberi informasi, meneguk soda sebelum menjawab. "Gimana gak mati di tempat coba kalo yang nabrak kencang banget. Apalagi katanya mobilnya buggati."

"Asu emang itu orang! Gak mau tanggung jawab!" maki Kenzie mengusap air mata di pipinya.

"Warga di sana gak ngelaporin apa pelakunya ke kantor polisi?" kali ini, Wisnu yang bertanya.

"Udah, cuma pelakunya kabur entah kemana," jawab Rian, "mobil bugatti yang dia pake di temukan polisi di jurang."

"Berarti dia udah tau di kejar polisi makanya mobilnya sengaja masuk jurang." Valloz memberi kesimpulan diangguki sang ketua.

"Emang anjing itu orang! Kalo gua ketemu dia gua pites pala nya!" Kenzie–cowok berusia 23 tahun, berhati lembut yang membuat Zriel malas membawanya tawuran, kembali memaki. Jika ia bertemu dengan orang yang sudah membunuh musuh kesayangan gengnya akan ia pelintir kepalanya.

Jacon yang duduk selonjor bersandar pada dinding tersenyum miring mendengar perkataan Kenzie. Yakin dia mau mem-pites kepala yang menabrak Dimas kalau pelakunya adalah Salsha sendiri? Jacon sedang memejam mata sambil mendengar perkataan teman-temannya.

Wisnu yang duduk di belakang Kenzie mendorong pelan kepala Kenzie ke depan. "Kayak lu berani aja. Nanti pas lu dah liat orangnya lu ngibrit lagi." ejek Wisnu.

Kenzie menoleh ke belakang menatap Wisnu sinis. "Jangan sok tau lu! Nanti lu lagi yang ngibrit!" Kenzie berkata ketus.

"Gak mungkin gue yang gantengnya kayak Justin Bieber takut sama dia. Lu aja kali!" tukas Winsu, menyugar rambut ke belakang dengan lagak sombong.

"Mata lu Justin Bieber! Muka lu aja mirip miper!" Kenzie berkata sambil berdiri dan menoyor dahi Wisnu sebelum berjalan ke dapur.

"Setan!" umpat Wisnu menatap punggung lebar Kenzie.

"Salsha mana? Dia gak jadi datang?" tanya Zriel pada Valloz yang duduk di sebelahnya. 

"Gak. Katanya dia ada urusan." Valloz menjawab.

Zriel mengangguk pelan sambil terus menghisap rokoknya.

Rian menatap Zriel dalam sebelum bangkit berdiri dan berjalan menuju kolam. Jacon yang sedari tadi menatap gerak-gerik Rian ikut berdiri dan menyusul pria itu. Cowok itu berhenti di belakang Rian sambil memasukkan kedua tangan dalam saku celana putih selutut yang di pakainya.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang