NATHAN || 05

81.2K 5.2K 183
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

---------

Nathan bersandar dibody motor sambil menghisap rokoknya dalam-dalam lalu menghembuskan asapnya keudara dengan gaya arogan khasnya. Cowok itu menatap tenang Gazriel yang berdiri beberapa meter didepannya.

Disamping kanan kirinya ada Dhika dan Rad. Dibelakang mereka bertiga ada Al, Gabriel dan Bernard. Mereka ber-enam berdiri disamping motor masing-masing. Sama-sama melempar tatapan tajam pada Delon, Johan, serta beberapa anak Scoliov lainnya.

"Apa kabar, Nathan? Gimana kabar lo?" Zriel tersenyum manis, melempar pertanyaan sebagai basa-basi.

Dhika bersedekap. "Kenapa? Kangen lo?"

Zriel tertawa kecil yang menurutnya pertanyaan Dhika begitu lucu. "Gue kangen dia?" tanya Zriel menunjuk dirinya lalu Nathan. "Mimpi setan!" tekannya lantang.

Semua anak Scoliov tertawa mengejek pada Nathan yang masih tenang-tenang saja.

"Idih setan teriak setan! Gak nyadar apa, situ kaya kuntilanak." ketus Gabriel.

"Kacung diem!" desis Delon.

Sontak, mata Gabriel melotot. "APA LO BILANG?! GAK NYADAR SITU YANG KACUNG?" teriak Gabriel nyaring.

Delon memutar bola matanya malas. "Bocah!"

Gabriel semakin meradang, ia membuka sepatunya dan siap melempar Delon sampai suara Nathan menghentikan niatnya itu.

"Gue gak suka basa-basi." cukup dengan kata itu, semua orang tau kalau Nathan ingin Zriel mengatakan apa maksudnya menghadang jalannya.

Nathan menatap Zriel dingin dibalas pria itu dengan tatapan kebencian. Ia tau Zriel memiliki dendam padanya dan berusaha untuk membalas tanpa mengatakan padanya apa kesalahan yang ia buat. Nathan sudah mencari tau siapa Gazriel yang sebenarnya. Namun tak semudah itu karena Zriel pandai menyembunyikan identitas. Sampai saat ini Satria tak mengetahui dimana Zriel menyembunyikan abangnya. Itu yang Nathan tau.

Rokok yang sedari tadi ia hisap kini ia buang lalu diinjak. Zriel melipat tangannya didada, bersandar didepan motornya sambil menatap mata tajam rivalnya.

"Gue gak mau ngajak tempur karna-"

"Karna lo udah tau, kalo lo bakal kalah." potong Bernard. Nathan memalingkan mukanya kebelakang dan menatap dingin sahabatnya.

"Lo, diam!" desis Nathan tajam sebelum kembali menatap Zriel. "Lanjut."

"- karna gue gak ada waktu." sambung Zriel yang sempat terputus. "Gue cuma mau bilang, kalo lo gak cocok jadi ketua Archimosh. Lo itu masih bocah, belum tau apa-apa soal beginian. Harusnya, lo dirumah itu belajar, nonton, mandi, makan, terus minum susu sebelum tidur. Apaan jadi ketua bocah ingusan." hina Zriel tersenyum miring.

Semua anggota Scoliov tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan ketua mereka. Bagi mereka ucapan Zriel adalah benar.

Dhika mengepalkan tangannya tak terima sahabatnya dihina oleh manusia biadab seperti Zriel. Kalau Nathan tidak melarangnya seperti saat ini, mungkin ia akan berlari lalu menerjang Zriel.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang