Happy Reading
.
.
.Jangan lupa vote dan komen jan lupa juga Follow akun Author
Selamat membaca 🤗🤗🤗
--------
"Si Zriel kok belakangan ini gak nyari masalah sama kita, ya? Apa dia udah bosan dan sadar kalo Archimosh gak bisa dia lawan." Gabriel yang malam ini memakai kaos merah polos dan celana hitam selulut mengeluarkan isi pikirannya yang mengganggu akhir-akhir ini.
Saat ini dirinya dan anak-anak Archimosh yang lain sedang berkumpul dimarkas vila milik Nanda, tanpa ada Nathan. Mereka sedang membahas tentang anak Scoliov yang belakangan ini tidak membuat ulah. Biasanya tanpa diduga, Zriel bersama antek-anteknya akan menghadang jalan anak Archimosh lalu membuat tawuran tanpa aba-aba atau bisa dibilang secara mendadak.
"Lo pikir orang macem si Zriel cepat sadar? Sampe kucing melahirkan tikus, anak itu gak bakal sadar." cetus Reyhan menggunting kuku tangannya.
"Kalo menurut gua si Zriel lagi ngerencanain sesuatu. Tapi apa, ya?" Rad mengetuk dagunya sambil berpikir keras.
Nanda menyimpan ponselnya yang sedari tadi ia mainkan. Cowok berwajah tampan rupawan itu mengambil kotak rokok beserta pematik yang ada disaku jaketnya. Ia mengambil satu batang rokok, membakar ujung benda itu dengan mancis yang dijepit oleh kedua bibirnya yang seksi.
"Apapun rencana dia, pokoknya kita semua harus hati-hati. Jaga orang yang kalian sayang karna bisa jadi dia menyandra orang yang kita sayang untuk mengalahkan kita." ujar Nanda.
Mendengar itu, Gabriel meneguk ludahnya. "Jangan sampe orang yang gua sayang jadi kena masalah karna urusan gua sama Zriel. Bisa modar gua."
"Makanya dijaga. Kalo perlu awasin." sahut Al.
Gabriel mengernyit. "Gimana mau ngejaga mereka semua jauh dari aing. Yang bisa gua jaga ya emak bapak gua."
"Yaudah emak bapak lu jaga." balas Al.
Coba tanya 'kan lagi pada hatimu..
Apakah sebaiknya kita putus atau terus..
Kita sedang mempertahankan hubungan...
Atau hanya sekedar..
Menunda perpisahan...Suara nyanyian yang terdengar merdu itu membuat semua orang menengok kesumber suara. Didepan gerbang vila ada seorang perempuan sedang bernyanyi menggunakan gitar sebagai penghantar musiknya. Cewek berambut cepol itu duduk diwarung bersama dua perempuan yang ditebak sebagai temannya.
Bila kamu tanya.. Aku maunya apa..
Aku mau... Kita trus bersamaa...
Coba tanya 'kan lagi pada hatimu...
Kita sedang mempertahankan hubungan..
Atau hanya sekedar...
Ouooo... Hanya sekedar.. Menunda perpisahan.."Anjir, cakep bener suaranya." seru Gabriel dengan mata binar saat gadis itu sudah selesai bernyanyi.
"Keren. Suaranya mirip-mirip gitu sama si Rad!" seru Dhika menatap Rad yang ternyata sedang menatap gadis itu dengan mata binar.
Nanda menyenggol lengan Rad. "Sikat Rad! Sape tau jodoh lu!" ujarnya tersenyum miring.
Semua orang menyoraki Rad, menyuruh pria itu untuk menghampiri perempuan bersuara merdu tersebut. Rad menggeleng tak mau, ia tidak mungkin menghampiri gadis itu kalau hanya untuk pedekate saja. Bagaimana kalau gadis itu tidak nyaman?
"Yahh... ceweknya udah pergi." desah Gabriel kecewa. "Lo, sih, lama banget cuma nyamperin doang." Gabriel menatap Rad kesal.
"Bukan gitu, gue cuman gak mau nyamper itu cewek kaya si Bernard yang langsung gas. Yakali, gimana kalau itu cewek gak nyaman? Ngira juga gue cowok mesum?" alibi Rad terdengar konyol.
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN [ SELESAI ]
Teen Fiction[ END ] Cerita remaja # Teenfiction SEBELUM BACA CERITA INI FOLLOW AUTHOR DULU YA GAESS!!! 🔞 ada unsur mature-nya Archimosh adalah nama geng motor yang Nathan bentuk saat ia kelas 2 Smp dibawah kendali oleh seorang pria yang mengenalkan Nathan du...