NATHAN || 26

52.2K 3.4K 225
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Markas Scoliov XXII

Didalam sebuah rumah berukuran besar atau biasa disebut sebuah penthouse tempat markas anak Scoliov terdapat anak Scoliov yang berserak dimana-mana. Diruang tamu ada yang bermain kartu remi sambil bernyanyi dengan salah satu diantara mereka bermain gitar.

Disudut ruangan ada yang mabar sambil mengoceh ribut sana sini. Didapur terdengar suara alat masak yang gaduh sampai terdengar kedepan. Didekat kolam renang ada berbicara sambil menghisap vape dengan kaki tenggelam dalam air.

Segala sudut tempat dipenuhi oleh anak Scoliov. Pokoknya suasana rumah itu benar-benar ramai dan berisik mengalahkan suara televisi yang menyala.

Sang ketua Scoliov sendiri terlihat sedang bermain biliar bersama wakil ketuanya dan beberapa anak Scoliov yang lain disudut ruangan dekat piano. Mereka berbincang membicarakan pertandingan bola yang semalam mereka tonton.

BRAK!

Suara pintu yang ditendang kuat dari luar membuat semua orang menghentikan kegiatannya dan menatap pintu yang terbuka lebar. Dibalik pintu seseorang muncul dengan kepala yang ditutup tudung jaket hodie warna hitam.

Orang itu berdiri ditengah-tengah lalu menurunkan penutup kepala dari kepalanya hingga semua orang bisa melihat siapa dia. Mafia si pembunuh berantai.

Gazriel Ganel meletakkan tongkat biliar bersandar pada dinding sebelum menghampiri orang itu yang sedang menatapnya tajam. Orang-orang yang melihat tatapan mafia itu bergidik ngeri, bahkan ada yang dari mereka berjalan mundur lantaran takut melihat aura menyeramkan dari sosok itu.

Tapi lain halnya dengan Zriel, dia malah berani menyentuh sosok itu dan menuntunnya untuk duduk disofa yang ada disana membuat mereka yang duduk disofa itu langsung mundur.

Karena dia memakai baju sekolah tidak memakai baju serba hitam yang menutup seluruh tubuh. Anak Scoliov bisa melihat dia adalah seorang gadis cantik yang terkenal di Sma Smartputih. Yang kabarnya begitu dekat dengan anak Archimosh.

"Kenapa?" tanya Zriel lembut mengusap rambut gadis itu dengan tangan besarnya. Melihat tatapan gadis ini, Zriel tau kalau dia menagih janji yang ia sepakati antara mereka berdua.

Gadis itu menatap cowok disebelahnya dengan tajam sebelum memundurkan kepalanya membuat tangan Zriel lepas dari kepalanya. "Kapan? Kapan rencana pertama lo jalanin." tanyanya mendesis tajam.

Aura gadis itu membuat semua bergidik ngeri. Sampai ada yang tak berani menatapnya dan lebih memilih masuk kekamar. Valloz hanya diam dibelakang sofa yang diduduki Zriel dan gadis mafia itu. Tatapannya lurus kedepan televisi yang menyala tanpa suara tapi kupingnya ia pasang dengan tajam untuk mendengar dan menyimpan percakapan mereka dalam otaknya.

Zriel menghela napas, melipat tangan didada menyandarkan punggungnya pada sofa lalu menatap televisi kemudian berkata. "Gua udah bilang, tunggu waktu yang pas. Ini masih terlalu cepat sebagai awal menghancurkan Nathan. Gue pengen dia nikmatin kebahagiaannya sebelum dia menderita nanti."

"Gua udah bilang sama lo 'kan?" Zriel menatap gadis disampingnya dengan tajam. Gadis ini memang tak sabaran, ambisinya ingin menghancurkan Anin benar-benar tidak bisa diajak kompromi.

"Tau! Tapi sampe kapan, hah?! Gua capek pura-pura depan Nathan cuma mau ngancurin si Anin! Lo tau 'kan gua yang paling excited buat rencana ini! Tapi lo malah buang-buang waktu!" gadis itu nyaris berteriak didepan muka Zriel. Rahangnya mengeras, wajahnya merah karena amarah, dadanya naik turun emosi. Tangannya mengepal erat menahan diri untuk tidak membanting meja kaca didepannya.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang