Happy Reading
.
.
.Selamat membaca 🤗🤗🤗
--------
"Selamat pagi jelek-nya, Papa." cowok bertelanjang dada dengan celana boxer hitam itu tersenyum khas seorang Ayah pada Milsha yang baru bangun tidur. Badan Nathan tengkurap sedikit menyerong hingga wajahnya berada dekat dengan wajah putri kecilnya.
Milsha tertawa kecil khas bayi, kedua tangannya yang diberi sarung tangan bayi warna putih tampak terayun-ayun diudara.
Nathan yang merasa gemas menciumi seluruh wajah anaknya membuat Milsha tertawa dengan mata dipejamkan.
"Kak, Milsha-nya udah bangun?" suara Anin dari belakang membuat Nathan menoleh. Ia melihat istrinya baru keluar dari kamar mandi dengan tanktop warna hitam dan celana pendek ketat sepaha warna hitam.
Nathan mengangguk. "Udah." ia bangun dari tengkurapnya, duduk bersila diatas kasur dan memangku anaknya.
Anin tersenyum melihat anaknya yang menatapnya dengan mata bulat polos. Jempol tangan kirinya diemut hingga air liurnya menetes keluar.
Anin mendekat dan duduk bersila diatas kasur depan Nathan. Ia mengambil anaknya, mengangkatnya keudara sebelum menciumi seluruh wajahnya gemas membuat Milsha lagi-lagi tertawa kecil. Ia memukul wajah Mama-nya dengan tangan kecilnya membuat Anin turut tertawa.
Nathan yang melihat itu tersenyum tipis. Impian melihat anak dan istrinya dipagi hari akhirnya tercapai juga. Ribuan kata maaf Nathan ucapkan dalam hati pada Anin karena sudah melukai wanitanya.
"Mandi ya, dek, setelah itu kita pulang kerumah." Anin merebahkan putrinya ditengah-tengah antara dirinya dan suaminya. Dia membuka sarung tangan Milsha, seluruh baju yang dikenakan termasuk pampers hingga kini anaknya telanjang.
"Sini, biar aku yang buang." Nathan mengambil pampers dari tangan Anin, ia berjalan menuju tong sampah yang ada disudut pintu kamar.
Anin tersenyum melihat suaminya, kemudian Anin menyeret pantatnya kesisi kasur sebelah kiri kemudian menurunkan kedua kakinya sebelum berdiri sambil menggendong Milsha yang berceloteh.
Saat depan pintu kamar mandi, Anin memutar badannya dan menatap suaminya yang sedang merapikan tempat tidur.
"Mau mandi bareng kita gak?" tanya Anin menawar. Ia menahan senyumnya melihat Nathan menatapnya dengan cepat.
"Boleh! Ayok!" kata Nathan semangat sambil berjalan menyusul Anin yang sudah masuk kedalam.
Didalam kamar mandi, Anin masuk kedalam bathtub yang berisi air hangat. Milsha yang melihat air memukul-mukul permukaan hingga airnya terciprat keluar sambil tertawa.
Nathan menutup pintu kamar mandi, ia masuk kedalam bathtub dan duduk mengangkang dibelakang Anin. Ia memeluk istrinya dari belakang, tangan kanannya ia masukkan kedalam tanktop istrinya dan mengusap-usap perut datarnya.
Cowok bertato elang itu meletakkan dagunya dibahu kiri Anin, melihat istrinya yang sedang membasuh badan Milsha sebelum diberi sabun bayi.
"Dia mirip banget kayak kamu. Jelek." kata Nathan meledek diakhir kalimatnya dengan muka datar.
Anin menyabuni badan Milsha yang duduk diatas kedua lututnya dengan kaki dipanjangkan kedepan. Tangan kirinya menahan punggung Milsha agar tak jatuh kebelakang karena pasalnya putri kecilnya belum bisa duduk dengan benar.
"Iya deh yang ganteng. Orang jelek bisa apa." Anin menjawab perkataan Nathan.
"Dih, sensi amat si Mama." Nathan mencium cepat pipi kiri istrinya dengan senyuman kecil. Ia kembali meletakkan dagunya. "Jadi gak bikin tato-nya? Mumpung ada waktu."
KAMU SEDANG MEMBACA
NATHAN [ SELESAI ]
Teen Fiction[ END ] Cerita remaja # Teenfiction SEBELUM BACA CERITA INI FOLLOW AUTHOR DULU YA GAESS!!! 🔞 ada unsur mature-nya Archimosh adalah nama geng motor yang Nathan bentuk saat ia kelas 2 Smp dibawah kendali oleh seorang pria yang mengenalkan Nathan du...