NATHAN || 09

73.7K 5.4K 316
                                    

Happy Reading
.
.
.

Selamat membaca 🤗🤗🤗

--------

Nathan berpikir selama tiga hari mengenai jalan apa yang akan ia pilih dan tentunya tidak akan ia sesali. Segala konsekuensi yang sudah ia bayangkan Nathan mencoba untuk bertahan meskipun nanti ia memulai semua dari nol. Masa depan ia rancang dengan kuliah diluar negeri tepatnya di Oxford dan segala yang ia inginkan akan ia ganti dengan masa depan yang lain.

Malam ini, Diana dan Leon baru saja tiba di Jakarta setelah perjalanan bisnis di Amsterdam selama 2 hari. Harusnya mereka disana selama 5 hari penuh, tapi Nathan yang ingin mengatakan sesuatu penting membuat mereka terpaksa balik ke Indonesia.

Anin ingin ikut bersama Nathan menghadapi orangtua pria itu, meskipun resiko besar akan ia hadapi. Tetapi Nathan yang sudah mengetahui watak kedua orangtuanya melarang Anin untuk ikut. Ia tak mau Diana yang tempramental menyerang Anin yang menurutnya sudah mengambil Nathan darinya.

Tidak beda jauh dengan Leon. Pria paruh baya itu akan mengeluarkan kata-kata paling hina didunia ini untuk menjatuhkan Anin. Nathan yang bisa melihat ada sisi rapuh dalam diri Anin mencegah hal itu terjadi, takut kata menyakitkan dari Leon membuatnya down.

Nathan sudah bisa membayangkan apa yang akan terjadi dimana didetik dia mengakui kesalahannya, yaitu Leon akan menelpon anak buahnya untuk mencari Anin jika nanti Nathan tak ingin memberitahu siapa gadis yang dia hamili. Maka dari itu, Nathan membawa Anin ke-markas Archimosh untuk menitipkan Anin disana selama dia menghadapi orangtuanya.

"Kamu serius gak mau aku temanin? Gapapa kok aku dapat hinaan, yang penting aku bisa nemanin kamu." sudah kesekian kalinya Anin membujuk Nathan membawanya bersama pria itu dan yah... untuk kesekian kalinya juga Nathan menolak.

Nathan tidak menjawab. Dia sibuk menghapus semua data yang ada diponselnya dan memindahkannya pada kartu memori. Lalu dia mengambil dompet dan mengumpulkan semua kartu kredit dari yang isinya jutaan sampai milyaran. Nathan mengambil uang case 2 juta dan dimasukkan kedalam dompet hitam yang lain.

Kemudian dia mengambil kunci mobil, kunci motor, kunci apartemen, dan juga kunci serep untuk masuk kedalam vila keluarga Alltalah yang berada dibukit tinggi. Semua benda itu ia masukkan kedalam dompet.

Itu semua tak luput dari pandangan Anin. Cewek itu menatap sendu ayah dari bayinya. Seharusnya Nathan tak perlu seperti ini, pria itu bisa melanjutkan kembali hidupnya seperti sebelum mereka berdua bertemu. Anin merasa dirinya menjadi penghalang masa depan untuk pria itu.

Anin mengusap air matanya yang jatuh sebelum duduk disamping Nathan. "Kamu serius sama keputusan yang kamu ambil ini? Aku gak mau, suatu saat nanti kamu menyesal sama apa yang kamu pilih. Masa depan kamu penting, kak. Aku gak mau jadi penghalang buat kamu meraih cita-cita." lirih Anin.

Nathan menghembuskan napas pelan. Ia memutar badan menghadap Anin, memegang kedua bahu wanita itu dan dibawa menghadap kearahnya.

"Keputusan yang gue ambil ini, udah yang paling tepat. Kalau pun gue lebih memilih masa depan daripada hidup sama lo, sama aja gue menghancurkan masa depan gue. Karna masa depan gue itu, lo, dan..." Nathan menyentuh perut Anin dan mengusapnya lembut. "Dia."

Anin tersenyum haru. Perasaannya sedikit tenang mendengar ucapan Nathan yang membuatnya melayang. Setidaknya untuk saat ini ia bisa tenang meskipun ia tidak tau apa yang terjadi esok hari.

NATHAN [ SELESAI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang