18

547 131 20
                                    

***

Kim Taehyung, berkunjung ke rumah Suga siang ini. Pria itu datang setelah melihat berita yang ramai dibicarakan. Untuk kali pertama sepanjang perjalanan karir mereka, agensi tidak membantah berita kencan mereka dan itu alasan Taehyung datang.

"Dia wanita yang foto kakinya kau kirim kemarin?" tanya Taehyung, setelah berbasa-basi dan duduk di meja makan pria yang kini menyajikan sekaleng bir untuknya. "Kau benar-benar berkencan dengannya?" tanya Taehyung kemudian.

"Aku akan mengencaninya, sebentar lagi," jawab Suga.

"Agensi benar-benar setuju? Siapa dia?"

"Lalisa Lee, adiknya Stephanie-"

"Ya?! Stephanie? Stephanie yang ku kenal?!" kejut Taehyung dan Suga mengiyakannya. Suga bahkan mengatakan kalau Lisa jauh lebih cantik daripada Stephanie. Dengan bangga, Suga mengatakan kalau tidak ada seorang pun wanita yang bisa menolak pesonanya. Dengan bangga ia mengatakan kalau ia sudah mengencani banyak wanita cantik dan Lisa adalah targetnya selanjutnya. "Kau gila! Meskipun cantik, tapi dia adiknya Stephanie! Bagaimana bisa kalian tega- augh! Gila!" seru Taehyung.

Taehyung tidak peduli dengan hobi dan mainan kesukaan Suga. Semua orang di agensi tahu kalau Suga sering mengganti gandengannya seperti ia mengganti pakaiannya. Semua orang pun tahu kalau Suga menyukai julukan itu– playboy. Taehyung mengetahui semua itu, tapi ia tetap tidak habis pikir kalau Suga ingin mendapatkan Lisa, adik dari mantan kekasihnya yang kini sakit parah.

"Apa kau tidak bisa menunjukan sedikit saja rasa kemanusiaanmu?" sebal Taehyung. "Stephanie sakit, karena kebakaran itu. Bahkan CEO Bang mengatakan ia sudah mati. Kau tidak kasihan padanya? Kenapa harus adiknya? Kenapa harus adiknya Stephanie? Dan kenapa kau harus mempublikasikannya?! Bagaimana kalau Stephanie melihat itu?" kesal pria itu sedangkan Suga hanya mengangkat bahunya tidak peduli.

Pertama, kebakaran itu bukan salah Suga. Kedua, bukan Suga yang membuat Stephanie sakit seperti sekarang. Ketiga, CEO Bang pasti tidak sengaja menyebut Stephanie meninggal, atau kalau pun ia sengaja, CEO Bang pasti punya alasan yang bagus untuk itu, Suga tidak ingin tahu. Keempat, bukan salah Suga kalau Lisa adalah adik Stephanie. Lalu kelima, bukan salah Suga kalau Lisa terlalu cantik hingga Suga tidak bisa berhenti menginginkannya. Suga merasa ia tidak melakukan kesalahan apapun. "Ah! Dan keenam, Stephanie sangat sakit hingga tidak akan bisa melihat beritanya. Kalau pun ia melihat beritanya, dia terlalu idiot untuk memahaminya," ucap Suga, menambah lagi argumentasinya.

"Lisa tidak akan sudi melihatmu kalau dia mengetahui ini," gumam Taehyung, menahan kesal atas pendapat Suga mengenai Stephanie. Bagaimana pun, dulu Stephanie adalah teman mereka. Bagaimana pun, dulu Stephanie telah membantu awal karir mereka, Stephanie telah memberi mereka semangat juga kekuatan untuk debut. Sikap Suga kali ini, terlalu kejam untuk semua bantuan dan senyum Stephanie waktu itu.

"Anggap saja ini balasan karena dia meninggalkanku disaat-saat tersulit dalam hidupku. Dia pantas untuk menyesali semuanya," tegas Suga, disaat Taehyung menyinggung masa-masa pelatihan mereka dengan Stephanie disekitar mereka, di sisi Suga. 

Kembali ke kantor Alive Studios. Hari ini Jiyong melakukan perjalanan bisnis dengan merekam Lee Suhyun dan kesehariannya. Suasana hati pria itu tidak begitu baik sekarang, hingga seulas senyuman pun tidak bisa muncul di wajahnya. Jiyong ingat saat berita yang sama muncul di internet satu tahun lalu. Sama seperti hari ini, berita itu berisi berita kencan Suga dengan seorang gadis yang Jiyong kenali– Nana. Bedanya, agensi membantah kabar kencan itu tepat sebelum orang-orang mengenali Nana.

"Itu bukan kencan, itu adalah pertemuan bisnis antara Suga dengan seorang penulis naskah. Karena terlalu sopan, Suga memanggilkan taksi untuk wanita itu setelah pembicaraan mereka selesai. Kami mohon maaf karena kesalah pahaman ini," begitu klarifikasi dari agensi tahun lalu. Klarifikasi yang membuat harga diri Nana terluka dan perselingkuhannya justru ketahuan.

Jujur saja, tahun lalu Jiyong mempercayai klarifikasi itu. Tapi Nana justru marah besar dan bilang dengan mulutnya sendiri– "kita berkencan tapi apa yang agensimu katakan?! Kenapa mereka berbohong dan membuatku terlihat menyedihkan?!" marah Nana dalam teleponnya, membuat Jiyong langsung menyadari kebodohannya sendiri– kenapa ia mempercayai seorang yang bisa berbohong tanpa berkedip? Kenapa ia masih mau mempercayai wanita yang bahkan telah berbohong mengenai keluarganya sendiri?

Sore harinya, Jiyong kembali ke kantor untuk menyimpan kembali semua peralatan rekamannya– kamera dan peralatan lainnya. Namun saat ia menaiki lantai dua, ia melihat Eric tengah duduk di kursi Seungri, berhadapan dengan Lisa yang duduk di kursinya sendiri.

Hanya ada mereka bertiga sekarang. Meski sebelumnya mereka telah bertukar sapa, pada akhirnya Jiyong tetap melangkah menjauh. Ia beri Lisa dan Eric ruang untuk bicara, meski katanya Lisa tidak keberatan kalau Jiyong mendengar pembicaraan mereka.

"Menurutmu, siapa yang membuatnya hamil?" tanya Eric, setelah ia mendengar cerita Lisa tentang seorang temannya. "Tapi, kau hanya melihat alat tes itu di tempat sampah, kamar mandi. Mungkin saja itu milik orang lain. Kau sudah bertanya padanya? Milik siapa itu?"

"Bagaimana bisa aku bertanya? Dia kelihatan sakit. Tapi beberapa hari lalu dia pergi menemui Tom. Waktunya memang tidak masuk akal, tapi kalau dia benar-benar berkencan dengan Tom dan sudah beberapa kali menemui Tom, itu mungkin saja kan?"

"Siapa Tom?"

"Holland," singkat Lisa.

"Mantan kekasihmu Tom Holland? Kapan kalian berkencan? Ku pikir kalian hanya dekat. Tunggu, jadi kau datang kesini benar-benar karena Tom?" tanya Eric, mencoba meluruskan apa yang sedang mereka bicarakan. "Kau dan Tom berkencan, putus lalu ditendang ke sini. Setelah itu-"

"Aku tidak ditendang ke sini. Jangan asal bicara. Aku ke sukarela datang ke sini!"

"Setelah itu, temanmu berkencan dengan Tom dan sekarang hamil? Menurutmu, dia pergi ke New York untuk menemui Tom, memberitahu Tom kalau ia hamil dan setelah pulang dia jadi murung? Tom tidak menginginkan anak itu? Begitu? Dramatis sekali," susul Eric. "Iya kan, Jiyong?" tanyanya, kepada Jiyong yang sedang duduk di kursinya, mulai menyalakan komputernya dan menunggu benda itu menyala sembari mengecek handphonenya.

"Apa?" tanya Jiyong, sekarang ia menoleh untuk melihat Lisa dan Eric. "Ku pikir kalian sedang membicarakan berita hari ini. Kekasih Suga BTS bekerja di Marvel. Fotomu sudah tersebar di internet," susul Jiyong, membuat Lisa dan Eric langsung mengecek berita itu.

Foto yang beredar, adalah foto beberapa tahun lalu, foto Lisa di lokasi syuting bersama Iron Man dan superhero lainnya. Bukan Lisa yang mengunggah foto itu. Dari sekian banyak orang yang ikut berfoto, Lisa hanya terlihat seperti gadis kecil di sebelah Spider-Man. Tapi karena orang-orang sekarang bisa meng-upgrade kualitas foto, hanya dari gambar kecil itu mereka sudah bisa melihat wajah cantik Lisa. Hanya perlu sedikit waktu sampai mereka bisa menemukan Lisa di kantor kecil itu.

"Jangan menemui Suga, apapun alasannya," perintah Eric kemudian. Kini ia mengkhawatirkan Lisa, gadis itu tidak akan bisa hidup dengan tenang kalau fans-fans Suga mulai membencinya.

"Tapi dia bilang-"

"Kalau ia orang baik, ia tidak akan membiarkan berita ini keluar. Ia tidak akan membiarkan agensi mengatakan kami tidak tahu, ini urusan pribadi artis kami. Kalau dia baik, dia akan membantahnya dan melindungimu. Setidaknya demi masa lalunya, dia akan melindungimu. Tapi dia tidak melakukannya, dia tidak akan membantumu, dia tidak akan menepati janjinya," potong Eric, tetap tenang meski ia tetap marah akan sikap Suga itu.

"Semakin sering kau menghubunginya, semakin sering kau menanggapinya, semakin banyak kau bereaksi, dia akan semakin senang," tambah Jiyong, berdasarkan pengalamannya sendiri.

***

Sparkling SocietyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang